Sementara itu, Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Airlangga Suko Widodo menilai pemilihan isu ekonomi ditonjolkan KIB sebagai pembeda dari kandidat lain.
Baca Juga: Bisa Atasi Krisis Pangan, G20 Diminta Bawa Hasil Kesepakatan Konkret Terkait Isu Kerawanan Pangan
"Artinya memang KIB itu mengangkat isu yang mutakhir, mencari ruang-ruang yang selama ini tidak terlalu dibahas oleh lawan-lawan politiknya, terutama isu terhadap masa depan ekonomi yang suram," terangnya.
Suko menilai jarang ada kandidat dalam kontestasi pilpres yang fokus pada isu ekonomi.
"Sejauh ini memang betul, tidak menarik (bagi kandidat), selalu yang dibicarakan soal kebangsaan, soal kerukunan, keamanan," tegasnya.
Isu ekonomi menjadikan KIB bisa mempunyai nilai lebih di mata publik yang mengharap ada kejelasan terkait kondisi ekonomi Indonesia di masa mendatang.
"Saya kira ini gagasan yang cerdas. Gagasannya ya, bukan orangnya. Tawaran yang cerdas. Ini justru yang cerdas menjawab kegalauan, kegelisahan banyak orang tentang masa depan isu ekonomi," lanjutnya.
Meski demikian, Suko mengingatkan agar isu tersebut tidak sekedar menjadi gagasan, namun harus diterjemahkan dalam program kerja yang nyata. ***
Artikel Terkait
Belum Keluarkan Nama Kandidat Capres, KIB Akan Usung dari Internal
Tak Memaksakan Diri, KIB Bakal Usung Kandidat dengan Peluang Menang yang Besar
3 Faktor yang Harus Dibenahi untuk Dongkrak Elektabilitas Parpol KIB
Elektabilitas Golkar Turun, Sikap di KIB hingga Omnibus Law Ditenggarai Jadi Biang Kerok
Kedepankan Pendekatan Program, KIB Ingin Bangun Koalisi Permanen
Pertemuan KIB Digelar di Makassar, Pengamat: Menunjukkan Kemampuan Konsolidasi Airlangga
Saran Pengamat untuk KIB yang Sepakat Capreskan Airlangga: Butuh Kerja Keras hingga Akhir
Andai PDIP dan PKS Merapat ke KIB, Pengamat: Mereka Ingin Mewujudkan Politik Gotong Royong