BANTENRAYA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji sosok Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai pemimpin yang memiliki jam terbang tinggi.
Menurut Jokowi, sosok seperti Airlangga merupakan sosok yang dibutuhkan Indonesia untuk menghadapi kondisi ekonomi global saat ini.
"Pemimpin ke depan ini harus kita pilih yang memiliki jam terbang yang tinggi, salah satu yang saya lihat Bapak Airlangga Hartarto," kata Jokowi pada HUT ke-58 Partai Golkar di Kemayoran 21 September 2022.
Baca Juga: Ditahan Kejari Serang, Nikita Mirzani Tak Pakai Rompi dan Mobil Tahanan, Gara-Gara Ferdy Sambo?
CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai pernyataan tersebut membuka peluang sosok Airlangga sebagai cawapres pada Pilpres 2024.
"Pak Airlangga itu peluang untuk wakil calon presiden masih realistis ya. Kenapa? Karena beliau punya partai yang bukan sembarang partai. Partai yang cukup potensial, kansnya bagus dan partai besar. Mesinnya bagus," terangnya.
Menurut Pangi, Golkar akan merugi jika tidak mengajukan nama Airlangga dalam kontestasi 2024. Dengan munculnya nama kader Golkar dalam pilpres, Golkar juga berkesempatan mendapatkan tambahan dukungan elektoral.
"Sangat disayangkan kalau Golkar nanti tidak ikut kontestasi ini. Baik sebagai capres maupun cawapres. Karena pemilu kita setengah, kalendernya bersamaan. Capres apabila diusung parpol. Kalau efek Airlangga bagus, maka Golkar juga ikut terbantu," sambungnya.
Selain itu, menurut Pangi, pernyataan Jokowi juga menyiratkan pesan agar Golkar tidak gegabah dalam menentukan langkah politik. Golkar diminta menunggu dan mengikuti arahan dari Jokowi.
"Statemen Pak Jokowi itu menunjukkan bahwa Golkar harus ikut arah angin Pak Lurah (Jokowi). Artinya dukungan akan berlabuh harus menunggu komando beliau," lanjutnya.
Baca Juga: Nikita Mirzani Ditahan Kejari Serang
Pangi juga menyebut beberapa frasa penyataan Jokowi sebelumnya yang bisa dimaknai sebagai pesan politik pada Golkar yakni ojo kesusu (jangan terburu-buru) dan ojo sembrono (jangan ceroboh). "Itu bisa kita pahami maknanya tunggu perintah, arahan beliau," terangnya.
Oleh sebab itu, keputusan akhir nantinya akan muncul dari Jokowi dan Megawati Soekarnoputri terkait nama pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden.
Artikel Terkait
PDIP dan Golkar Mesra, Bukan Hal Mustahil Ganjar-Airlangga Dipasangkan jadi Capres-cawapres
Andai Duet Ganjar-Airlangga Jadi Nyata, Pengamat Sebut Bisa Bentuk Pemerintahan yang Kuat
Menakar Peluang KIB Usung Ganjar-Airlangga, Ada Rekam Jejak Golkar yang Bisa Jadi Petunjuk
Pengamat Minta Pemerintah Kaji Asumsi Nilai Tukar APBN 2023, Airlangga Bilang Begini
Surplus Perdagangan Diprediksi Terus Berlanjut, Airlangga Pastikan Perekonomian Nasional Tetap Terjaga
Dinilai Menjanjikan dan Kuat di Survei, Duet Ganjar-Airlangga Diyakini Bisa Penuhi Aspirasi KIB
Tak Ada Hambatan Berat, Duet Ganjar-Airlangga Diyakini Bisa Diterima Pemilih Muslim