• Rabu, 27 September 2023

Kerja Keras Bebas Cemas Jadi Strategi Baru BPJS Ketenagakerjaan Capai Target 70 Juta Peserta Aktif

- Jumat, 21 Oktober 2022 | 09:14 WIB
BPJAMSOSTEK melaunching sebuah strategi komunikasi baru dengan mengusung tema “Kerja Keras Bebas Cemas”, Kamis (20/10/2022).
BPJAMSOSTEK melaunching sebuah strategi komunikasi baru dengan mengusung tema “Kerja Keras Bebas Cemas”, Kamis (20/10/2022).

BANTENRAYA.COM - BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek menerapkan strategi komunikasi baru dalam rangka menggaet kepesertaan.

Strategi bertema Kerja Keras Bebas Cemas tersebut di antaranya dengan pendekatan langsung kepada setiap sektor pekerja BPU seperti nelayan, petani, pedagang maupun profesi lainnya dengan cara dan bahasa yang sesuai karakternya masing-masing.

Hingga September 2022, total jumlah peserta aktif BP Jamsostek adalah sebesar 35,6 juta, dimana di dalamnya terdapat pekerja BPU sejumlah 4,6 juta.

Sementara total penduduk Indonesia yang bekerja mencapai 135,61 juta orang dimana 60 persen diantaranya bekerja di sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU).

Dalam riset yang dilakukan BP Jamsostek, banyaknya pekerja BPU yang belum terdaftar sebagai peserta disebabkan masih kurangnya pemahaman mereka terkait pentingnya perlindungan jaminan sosial.

"Negara melalui BP Jamsostek hadir untuk memastikan setiap pekerja Indonesia, apapun profesinya, apapun yang Anda kerjakan, Anda berhak untuk sejahtera, Anda berhak untuk dilindungi," ungkap Direktur Utama BP Jamsostek Anggoro Eko Cahyo usai meluncurkan strategi komunikasi baru BP Jamsostek, belum lama ini.

BP Jamsostek menargetkan hingga akhir tahun 2026 akan memiliki 70 juta peserta aktif.

Anggoro optimis mampu memecahkan target tersebut.
BP Jamsostek juga terus berupaya untuk mengerti kebutuhan para pekerja sehingga diharapkan mereka juga akan lebih mudah memahami pentingnya menjadi peserta
BP Jamsostek untuk melindungi diri dari segala risiko yang mungkin terjadi saat mereka bekerja.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pengawas
BP Jamsostekyang diwakili oleh Subchan Gatot turut memperkuat komitmen Direksi dalam melindungi lebih banyak pekerja BPU.

"Program ini memang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat luas karena memang masyarakat kita mayoritas bekerja di sektor informal. Oleh karena itu kita coba sasar sektor tersebut dengan lebih masif lagi sehingga di tahun 2026 BP Jamsostek bisa mengcover pekerja BPU lebih banyak lagi yaitu sekitar 25 persen dari total target kepesertaan secara keseluruhan," ungkap Subchan.

Seperti yang diketahui dengan cukup membayar iuran sebesar Rp36.800 per bulan, pekerja BPU bisa mendapatkan perlindungan 3 program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT).

Masing-masing program tentu memiliki manfaat yang beragam, mulai dari perawatan tanpa batas biaya jika terjadi risiko kecelakaan kerja, santunan kematian sebesar Rp42 juta dan beasiswa pendidikan anak dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, serta tabungan yang dapat dimanfaatkan ketika memasuki hari tua.

Anggoro menambahkan kini BP Jamsostek juga semakin dekat dengan para pekerja BPU karena proses pendaftaran dan pembayaran iuran dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) serta kanal kerjasama lainnya.

"Tunggu apa lagi, ayo semua pekerja Indonesia pastikan diri anda terdaftar sebagai peserta BPJAMSOSTEK agar bisa kerja keras dan bebas dari cemas," tutup Anggoro. **

Halaman:

Editor: M Hilman Fikri

Tags

Terkini

X