Mendengar suara FS, RE turun ke lantai satu menemuinya, di sana FS mengatakan pada RE untuk mengokang senjatanya.
Setelah sampai di ruang tengah, FS disebut langsung memegang leher bagian belakang J mendorongnya ke depan dengan posisi berhadapan dengan FS. RE di samping kanan FS, dan KM di belakang FS dari posisi J berdiri.
FS memerintah J untuk jongkok sambil mengangkat kedua tangan menghadap depan sejajar dengan dada sempat sedikit mundur, ia bertanya ada apa yang terjadi.
"Selanjutnya FS berteriak dengan suara keras kepada RE dengan mengatakan, 'woy...! kau tembak...! kau tembak cepaaat!! cepat woy kau tembak!!!' Setelah mendengar teriakan FS, RE sesuai rencana yang disusun sebelumnya langsung mengarahkan senjata api Glock-17 ke tubuh J dan menembakkan senjata api miliknya sebanyak 3 atau 4 kali hingga J terjatuh dan terkapar mengeluarkan banyak darah.”
Setelahnya FS menghampiri korban yang tergeletak tertelungkup masih bergerak kesakitan.
FS yang sudah mengenakan sarung tangan hitam bermaksud memastikan J benar-benar tidak lagi bernyawa. FS menggenggam senjata api dan menembak 1 kali tepat pada bagian belakang kepala sisi kiri hingga meninggal dunia. Untuk mengelabui peristiwa asalnya, FS menembak ke arah dinding di atas tangga beberapa kali.
Lalu menghampiri korban untuk menempelkan senjata api miliknya ke tangan kiri korban. Dengan tangan kiri J, FS menembak ke arah tembok di atas TV agar seolah terjadi tembak-menembak antara RE dengan J.
Korban meninggal dunia sekitar pukul 17.16 WIB. FS meminta RR mengantar PC ke rumah Saguling. Setelahnya FS berupaya mengaburkan peristiwa penembakan dengan menyebar cerita skenario yang dirancang sedemikian rupa.
Baca Juga: Bharada E Jalani Sidang Kasus Pembunuhan Brigadir J, Kuasa Hukum Tak Ajukan Nota Keberatan
Di samping lain juga dengan cara menghilangkan barang bukti yang ada di lokasi kejadian. Tak lama setelah kejadian penembakan hingga merengut nyawa J, FS menelepon Hendra Kurniawan; Benny Ali; serta Ari Cahya Nugraha untuk mendatangi rumah dinas Duren Tiga. Saksi Audi Pratowo yang mendengar suara tembakan dari rumah dinas menelepon saksi Ridwan R Soplanit untuk datang ke rumah Duren Tiga.
Tak lama HK, BA, RS, serta AC sampai di rumah Duren Tiga dimana J tergeletak pada kubangan darah. Barulah pukul 19.40 WIB dilakukan evakuasi jenazah korban J.
Pada 10 Juli 2022 kemudian di rumah Saguling, RR, RE, dan KM dipanggil FS yang tengah bersama PC. Kemudian diberikan amplop putih berisi uang dollar yang bagi RR dan KM menerima setara Rp500 juta, dan untuk RE senilai Rp1 miliar.
Baca Juga: Sinopsis Preman Pensiun 7 Episode 2 Nanti Malam, Bisnis Bang Edi Kandas Kerjasama dengan Feni Tuntas
Artikel Terkait
Para Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J Resmi Ditahan, Putri Candrawathi Beda Tempat dengan Ferdy Sambo
PN Jakarta Selatan Bersiap Gelar Persidangan Ferdy Sambo CS, Sudah Ada 11 Terdakwa Bakal Diproses
Tunggu Pelimpahan Berkas, Ferdy Sambo Cs Siap Jalani Sidang Pembunuhan Brigadir J di PN Jakarta Selatan
Catat Tanggalnya! Ferdy Sambo Cs Segera Jalani Sidang Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sidang Perdana Ferdy Sambo, Kejagung Koordinasi Polri Untuk Pengamanan
Link Live Streaming Sidang Perdana Ferdy Sambo Hari Ini 17 Oktober 2022, Lengkap dengan Jadwalnya
Brigadir Nofriansyah Yosua Meninggal Akibat Tembakan Ferdy Sambo