Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula, Baca Doa Ini Ketika Dirundung Masalah

- Senin, 17 Oktober 2022 | 11:48 WIB
Doa ketika dirundung banyak masalah kehidupan (Freepik/storyset)
Doa ketika dirundung banyak masalah kehidupan (Freepik/storyset)

BANTENRAYA.COM - Sudah jatuh tertimpa tangga, pepatah tersebut tentu tak asing di telinga kita.

Pepatah tersebut diketahui mengandung arti mendapatkan kemalangan yang bertubi-tubi dan menandakan bahwa meskipun telah memiliki masalah, seseorang bisa terkena suatu masalah kembali dalam jangka waktu yang berdekatan.

Tak pelak, masalah dan manusia seperti hidup beriringan atau bahkan tidak dapat dipisahkan.

Baca Juga: Welcome! Kang Gobang Hadir di Preman Pensiun 7, Bakal jadi Penguasa Pasar dan Jalanan Lagi?

Sebagai manusia ketika dilanda masalah tentu hal tersebut buat tak sedikit yang memikirkannya.

Bahkan, masalah sepele pun terkadang terpikirkan bagi sebagian orang.

Jika hal tersebut tengah dialami, dianjurkan untuk membaca sebuah doa.

Baca Juga: Viral di TikTok! Istilah 'Aku Punya Tangan Tapi Kenapa Enakan Tangan Kamu', Ternyata ini Artinya

Seperti yang dikutip dari laman nu.or.id, Imam Al-Ghazali menganjurkan untuk membaca sebuah doa ketika kita dirundung oleh satu masalah kehidupan tertentu.

(Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 409).

اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَائُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ القُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِي وَنُوْرَ صَدْرِي وَجِلَاءَ غَمِّي وَذَهَابَ حُزْنِي وَهَمِّي

Baca Juga: Viral! Video Nasihat Seorang Pemimpin Perusahaan: Jangan Jadi Karyawan Seumur Hidup

Allāhumma innī ‘abduka, wabnu ‘abdika, wabnu amatika. Nāshiyatī bi yadika mādhin fiyya hukmuka, ‘adlun fiyya qadhā’uka. As’aluka bi kulli ismin huwa laka sammayta bihī nafsaka, wa anzaltahū fī kitābika, aw ‘allamtahū ahadan min khalqika, awista’tsarta bihī fī ilmil ghaybi ‘indaka, an taj’alal qur’āna rabī‘a qalbī, wa nūra shadrī, wa jilā’a ghammī, wa dzahāba huznī wa hammī.

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku hamba-Mu, putra hamba-Mu (laki-laki), putra hamba-Mu (perempuan). Nasibku di tangan-Mu, berlaku padaku ketentuan-Mu, adil padaku putusan-Mu. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama-Mu yang Kau sebut untuk diri-Mu, (nama) yang Kau turunkan dalam kitab-Mu, (nama) yang Kau ajarkan pada segelintir hamba-Mu, atau (nama) yang hanya Kau sendiri yang mengetahuinya dalam pengetahuan ghaib agar Kau menjadikan Al-Qur’an sebagai musim semi (di) hatiku, cahaya batinku, pelenyap kebingunganku, dan penghilang kesedihan serta kebimbanganku." ***

Halaman:

Editor: Rahmat Kurniawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Cara Mengatasi Bau Mulut Dengan Buah-Buahan

Kamis, 23 Maret 2023 | 18:04 WIB
X