BANTENRAYA.COM – Tragedi meninggalnya ratusan penggemar sepakbola di Stadion Kanjuruhan menjadi sorotan media Inggris hingga Amerika.
Media Inggris hingga Amerika juga memberitakan soal adanya tragedi Kanjuruhan yang dinilai menjadi peristiwa kelam terbesar kedua sepanjang sejarah dunia sepakbola.
Dimana dikabarkan ada 174 orang tewas dalam turnamen BRI Liga I saat Arema melawan Persebaya Surabaya.
Baca Juga: Meski Menang Telak Lawan Manchester United, Pep Guardiola Tetap Kurang Puas
Rerata media asing tersebut menyoroti soal penggunaan gas air mata yang diduga menjadi biang keladi banyaknya korban tewas karena mengalami sesak napas.
Bahkan, beberapa juga mengangkat judul soal korban tewas tidak hanya dari orang dewasa saja. Namun, ada sejumlah anak-anak yang juga menjadi korban tragedi Kanjuruhan.
Dikutip Bantenraya.com dari berbagai sumber pada Senin 3 Oktober 2022, tidak hanya media Indonesia yang juga memberitakan soal kematian ratusan penggemar sepakbola dari klub Arema tersebut.
Namun, semua media asing juga menyorot hal yang sama dimana, tewasnya ratusan penggemar tersebut menjadi sejarah kelam sepak bola karena korban meninggal mencapai ratusan orang.
Seperti media terkenal dari Inggris yakni express.co.uk yang menuliskan jika itu merupakan adegan mengerikan dalam sepakbola, semua usia mengalami luka parah, bahkan anak-anak sampai meninggal.
Express.co.uk menuliskan judul Football Riot Fans Police Supporters Children Dead Pitch Invasion atau kerusuhan lapangan sepak bola menyebabkan setidaknya 174 penggemar tewas dengan anak-anak di antara korban.
Baca Juga: Profil dan Biodata Anis Baswedan Calon Presiden 2024 Lengkap dengan Pendidikan dan Akun Instagram
Selanjutnya ada juga harian Inggris lainnya dailystar.co.uk, yang menuliskan judul “Football fan riots leave 174 dead with children and police officers among those killed.
Atau jika diartikek ke bahasa Indoensia adalah kerusuhan penggemar sepak bola menyebabkan 174 orang tewas dengan anak-anak dan petugas polisi di antara mereka yang tewas.
Ada juga dari Mirror berasal dari Inggris, yang menuliskan judul 174 Football Fans Killed in Mass Riot Involving Tear Gas as League Suspended atau 174 penggemar sepak bola tewas dalam kerusuhan massal yang melibatkan gas air mata saat liga ditangguhkan.
Artikel Terkait
Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Dua Anggota Polri Gugur, Ini Profil Korbannya
Ini Kata Ustadz Adi Hidayat Mengenai Tragedi Kanjuruhan: Olahraga Momentum yang Menyehatkan
Kesaksian Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan, Tribun Stadion yang Aman Diberondong Gas Air Mata
Suara Penonton Selamat Tragedi Kanjuruhan: Kok Moro-Moro Nembaki Gas Air Mata dari Tribun 1 Sampai Tribun 14
Mulan Jameela Histeris Lihat Tragedi Kanjuruhan: Gak Pernah Nyangka Sampai Begini Astagfirullaaaaah...
Lirik Mars Aremania Jadi Sorotan Pasca Kerusuhan di Kanjuruhan, Isinya Walau Harus Mati di Tengah Lapang
Pasca Tragedi Kanjuruhan, Valentino Simanjuntak Putuskan Mundur Sebagai Komentator Liga 1
Korban Tewas Capai Ratusan, Yusril Ihza Mahendra Sarankan Komnas HAM Lakukan Penyelidikan Tragedi Kanjuruhan