Ulang Tahun Ke-22, Pengangguran Banten Masih Tertinggi di Indonesia

- Minggu, 2 Oktober 2022 | 16:50 WIB
Ilustrasi pengangguran. Tumpukan lamaran kerja. (Instagram @berkaslamaran)
Ilustrasi pengangguran. Tumpukan lamaran kerja. (Instagram @berkaslamaran)

BANTENRAYA.COM – Jumlah pengangguran di Banten masih tertinggi karena berada di urutan ketiga di tingkat nasional meski sempat menurun dari periode sebelumnya.

Merujuk katadata.com, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Banten pada Agustus 2022 mencapai 8,98 persen. Angka TPT ini turun dari yang sebelumnya pada tahun 2021 angka TPT mencapai 10,64 persen.

Meski turun beberapa digit, namun nyatanya pengangguran di Banten masih tetap tertinggi ketiga di Indonesia setelah Riau dan Jawa Barat.

Baca Juga: 3.250 OB dan Sopir di Pemprov Banten Tak Bisa Masuk Pendataan Honorer karena Terkendala Aturan Pusat

Sehingga, di usia Provinsi Banten yang ke-22, pengangguran masih menjadi pekerjaan rumah yang mesti segera diselesaikan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Septo Kalnadi mengakui pengangguran di Banten masih tinggi. Ada banyak faktor yang menyebabkan angka pengangguran di Banten tinggi dan tidak hanya berkaitan dengan disnakertrans. Meski demikian, pihaknya sudah melakukan sejumlah terobosan program kerja guna mengurangi jumlah pengangguran.

Sebenarnya sudah banyak yang dilakukan Pemprov Banten guna mengatasi masalah pengangguran. Salah satunya adalah dengan memfasilitasi perusahaan dengan pekerja. Bentuknya berupa bursa kerja, pasar kerja online, dan bursa kerja khusus.

Baca Juga: LENGKAP! Drama Korea Little Women Episode 10: Sinopsis, Link Nonton dan Jadwal Tayang

Septo mengatakan, ada banyak penyebab mengapa pengangguran masih tinggi di Banten. Salah satunya adalah karena lulusan SMK yang ada saat ini tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Akibatnya, lulusan SMK banyak yang nganggur karena tidak terserap dunia kerja.

Untuk itu, butuh peninjauan kembali jurusan di SMK yang ada di Banten agar dapat bisa klop dengan kebutuhan dunia kerja. Namun, hal ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh disnakertrans melainkan harus dengan peran serta dari OPD lain.

Faktor lain, karena warga dari daerah Banten banyak yang mencari kerja di Banten. Sehingga, jumlah lowongan kerja semakin terbatas. Sementara jumlah pencari kerja (pencaker) sangat banyak.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan! Mulai Liga Premier Inggris hingga Sergi Ramos Turut Sampaikan Belasungkawa

“Jumlah lowongan kerja dan jumlah pencaker saat ini masih belum seimbang,” kata Septo.

Karena jumlah lowongan kerja terbatas dan jurusan SMK belum sesuai yang diharapkan dunia kerja, maka disnakertrans dalam setiap program pelatihan yang dibuat menekankan pada entrepreneurship. Dengan misi ini, maka setiap warga yang ikut pelatihan diharapkan dapat membuka usaha bukan menanti lowongan kerja.

Halaman:

Editor: M Hilman Fikri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X