Penonton di Stadion Kanjuruhan Over Kapasitas, Mahfud MD: Korban Meninggal Terinjak-injak

Baca Juga: Tragedi Berdarah Kanjuruhan, Pak Polisi, Kenapa Gas Air Mata Disemburkan ke Tribun yang Masih Sesak Penonton?

"Assalamualaikum Sebelumnya saya turut berduka cita sedalam"nya terhadap korban insiden yang terjadi di stadion Kanjuruhan pertandingan Arema melawan Persebaya. Yang kedua syukur alhamdulillah, sy diberi keselamatan sampai dirumah.. Dan Bisa menceritakan kronologi versi saya pribadi disini," kata Rezqi.

Ia menuturkan bahwa usai Arema kalah dari Persebaya 2-3, kondisi di stadion sebenarnya kondusif.

"Hingga peluit akhir dibunyikan arema tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan. Disinilah awal mula tragedi dimulai, Setelah peluit dibunyikan, para pemain arema tertunduk lesu dan kecewa," tutur Rezqi

Ia mengatakan bahwa Pelatih Arema dan Manajer tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke suporter.

Baca Juga: Buntut Ricuh Arema Vs Persebaya di Kanjuruhan, Liga 1 Akan Dibekukan Sementara

Lalu di sisi lain, ada satu orang suporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka.

Kemudian ada lagi beberapa suporter lain yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema. "Terlihat John Alfarizi mencoba memberi pengertian kepada oknum tersebut," kata Rezqi.

Fenomena berlanjut, suporter ternyata semakin banyak berdatangan untuk meluapkan kekecewaan terhadap para pemain.

Baca Juga: Melihat Aturan FIFA Soal Penggunaan Gas Air Mata yang Diduga Jadi Pemicu Tragedi Kanjuruhan

"Diikuti dengan lempar-lempar berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suporter yang semakin tidak terkendali.. Akhirnya pemain digiring masuk kedalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib," kata Rezqi. ***