BANTENRAYA.COM - Masih banyaknya korban tewas yang belum teridentifikasi, Polri mengerahkan tim DVI membantu Polda Jawa Timur (Jatim) untuk mempercepat proses identifikasi koban Tragedi Kanjuruhan, pada laga antara Arema Vs Persebaya.
Untuk diketahui ada 127 orang tewas, 34 di antaranya meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan sebelum sempat dievakuasi ke rumah sakit.
Sementara itu, 94 orang lainnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Baca Juga: Klarifikasi Pelindo Soal Tangki Solar 300 Kiloliter di Pelabuhan Ciwandan Meledak
Selain korban meninggal, masih ada 180 orang yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit mulai dari RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, dan beberapa rumah sakit di Kota Malang.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan jika tim DVI Dokkes Polri, tengah dalam perjalanan ke Jawa Timur.

"Untuk saat ini tim DVI Dokkes Polri segara ke Malang untuk back up Tim DVI Polda Jatim dan RS setempat guna percepatan identifikasi korban," katanya dalam rilis yang diterima Bantenraya.com, Minggu 2 Oktober 2022.
Baca Juga: Ernest Prakasa Singgung Menpora Zainudin Amali yang Khawatirkan Sanksi FIFA, Publik: Gak Punya Empati
Dedi menjelaskan Tim DVI datang ke Jatim untuk memberikan pertolongan medis, kepada suporter yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
"Dan fokus untuk memberikan pertolongan medis kepada korban-korban yang saat ini dirawat di beberapa rumah sakit," jelasnya.
Dikutip Bantenraya.com, ratusan korban nyawa yang melayang terjadi usai pertandingan derby Jawa Timur tersebut.
Di mana, skor 2-3 untuk kemenangan Persebaya bertahan hingga pertandingan usai.
Setelah wasit meniup pluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, ribuan supporter masuk ke dalam lapangan pertandingan di Stadion Kanjuruhan.
Petugas keamanan berupaya menghalau penonton yang masuk ke lapangan, bahkan sampai menembakkan gas air mata.
Namun, karena jumlah penonton yang terlalu banyak sehingga kerusuhan tak terhindarkan.
Bahkan, banyak anak kecil yang digendong orang tuanya berlarian saat kerusuhan tersebut. ***
Artikel Terkait
Suporter Tumbang 127 Orang Usai Laga Arema vs Persebaya, Kronologi dan Langkah PSSI
Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata yang Dituding Jadi Biang Kerok Terjadinya Tragedi Kanjuruhan
Posan Tobing Drumer Kotak Kecam Tantri, Cella dan Chua, Karena Tidak Pernah Membagi Penghasilan
127 Orang Tewas dalam Kerusuhan Kanjuruhan, Mahfud MD Sebut Panitia Pelaksana Terlalu Bersemangat
Gegara Kasus KDRT pada Lesti Kejora, Inul Daratista Langsung Unfollow Rizky Billar
Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD Soroti Panpel Arema vs Persebaya dan Ungkap Usul Awal Laga Digelar Sore Hari
Melihat Aturan FIFA Soal Penggunaan Gas Air Mata yang Diduga Jadi Pemicu Tragedi Kanjuruhan
Fall Season Dimulai, Berikut Rekomendasi 5 Anime Fall 2022 yang Layak untuk Ditonton
Jadwal MPL ID Season 10 Week 8 Day 3 Hari Ini, Pertarungan Terakhir Reguler Season
Dokter Tirta Sebut Tragedi Kanjuruan Mirip Tragedi Hillsborough Bisa Berdampak Panjang dan Sanksi Berat FIFA
Rundown Main Stage Indonesia Comic Con 2022 Hari Kedua, Yuk Manfaatkan Kesempatan Terakhir Ini
127 Orang Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD: Korban Meninggal karena Desak-desakan
Lima Tragedi di Stadion yang Menyebabkan Ratusan Nyawa Melayang, Tragedi Kanjuruhan Masuk Mengerikan
Awas! Tragedi Kanjuruhan Bisa Berbuntut Panjang hingga Sanksi Berat FIFA, Sepakbola Indonesia Bisa Dibekukan?
Laga Persib vs Persija Ditunda Buntut Tragedi Kanjuruhan, Bagaimana dengan Tiket yang Sudah Dibeli?
Pasca Tragedi Arema vs Persibaya, Borussia Dortmund Batal ke Indonesia?