127 Orang Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD: Korban Meninggal karena Desak-desakan

BANTENRAYA.COM - Menko Polhukam Mahfud MD angkat bicara terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang yang menewaskan 127 orang suporter meninggal dunia.

Mahfud MD menegaskan, tragedi Kanjuruhan bukan bentrok antar suporter Persebaya dengan Arema.

Diungkapkan Mahfud MD, sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Suporter di lapangan hanya dari pihak Arema.

Baca Juga: Rundown Main Stage Indonesia Comic Con 2022 Hari Kedua, Yuk Manfaatkan Kesempatan Terakhir Ini

"Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit-himpitan, dan terinjak-injak, dan sesak nafas," tulis Mahfud MD dalam akun Instagramnya di @mohmahfudmd.

"Tidak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar suporter," katanya.

Pemerintah, kata Mahfud MD, telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepakbola dari waktu dan akan terus diperbaiki.

Baca Juga: Dokter Tirta Sebut Tragedi Kanjuruhan Mirip Tragedi Hillborough Bisa Berdampak Panjang dan Sanksi Berat FIFA

"Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para suporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba," tulisnya lagi.

Diberitakan sebelumnya, pertandingan pekan 11 BRI Liga 1 2022/2023 menyajikan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 tadi malam.

Pertandingan Derby Jawa Timur ini berakhir untuk kemenangan Persebaya dengan skor 2-3.

Baca Juga: LENGKAP! Kronologi Ricuh Setelah Pertandingan Arema vs Persebaya di Kanjuruhan 2022

Usai pertandingan, terjadi keributan massal. Beberapa fasilitas yang ada di dalam stadion mengalami kerusakan parah. ***