BANTENRAYA.COM - Dokter Tirta menyoroti penggunan gas air mata oleh Polisi saat mengendalikan kerushan di Stadion Kanjuruhan usai laga ARema FC vs Persebaya, Sabtu 1 Oktober 2022.
Dalam threadnya yang dinggah lewat akun @tirta_cipeng, dr Tirta menyataakan penggunaan gas air mata di stadion sudah dilarang oleh FIFA.
“Akibat gas air mata, banyak suporter terinjak injak. Panpel dan polri harus segera menjawab hal ini,” tulis dr Tirta.
Dr Tirta kemudian menulis bahwa dalam pertandingan derbi, potensi gesekan itu pasti terjadi. “Kerusuhan dan suporter masuk lapangan pasti ada kemungkinan. Tapi bukan dengan cara gas air mata. Menembakkan gas air mata , akan membuat suporter berdesak2 kan cari pintu keluar, dan akhirnya jadi hipoksia"Meninggal karena Berdesak2 ini" pernah terjadi di tragedi hillborough liverpool vs forrrest,” tulisnya.
Tragedi hillborough kala itu telah membuat 97 meninggal akibat keinjek-injek dan hipoksia di tribun.
“Sop saat itu salah, tiket lebh banyak dari kapasitas, jadwal salah. Mirip2 ama tragedi di sini,” katanya.
Sekadar informasi, Tragedi Hillsborough terjadi pada 15 Maret 1989 di Stadion Hillsborough, Sheffield. Sebanyak 97 orang tewas karena massa yang tak terkendali saat hendak menyaksikan laga semifinal Piala FA.
Baca Juga: Posan Tobing Drumer Kotak Kecam Tantri, Cella dan Chua, Karena Tidak Pernah Membagi Penghasilan
Insiden itu direspons dengan beragam aturan ketat soal pengendalian massa serta dihilangkannya tribune berdiri di stadion-stadion di seantero Inggris. Tragedi ini sungguh memukul Liverpool lantaran 97 orang yang tewas itu merupakan pendukung mereka.
Dr Tirta menyatakan tragedi hillsborough ini terjadi di 1989 ketika saat itu stadion msh ada tribun khusus berdiri.
“Tragedi persebaya vs arema terjadi di 2022. Kalo banyak kawan2 bingung Tragedi ini bisa berdampak panjang, SOP crowd control di dalam stadion itu dibedakan dengan di jalanan Panpel juga harus menjelaskan, kenapa bisa terjadi Bukan "kambing hitam" Tapi tragedi kan terjadi dalam stadion.
Salah satu Tragedi terburuk di dunia sepak bola terjadi di peru vs argentina 1964 2 penonton masuk lapangan berujung gas air mata ke tribun desak2 an dan lebh dari 300 meninggal Tragedi Indonesia ini menjadi salah satu yg terburuk dalam sejarah.
Baca Juga: Imbas 127 Melayang di Derby Jawa Timur, PSSI Hukum Arema FC Larang Gelar Laga Kandang
“Liverpool pernah dapat sanksi akibat tragedi heysel, 5 tahun ga bertanding di eropa. Sampai kena imbas ke tim inggris lainnya krena juga kena sanksi ga boleh tanding di eropa (ga boleh keluar inggris)Suporter yg menerobos lapangan jelas salah, pihak klub kena sanksi? Tapi panpel dan sop pengamanan , sop crowd control, juga ga bener Jadi hentikan liga, sampai fakta di dapatkan,” tulisnya. **
Artikel Terkait
Mahfud MD Ungkap Penyebab Utama Kenapa Korban Begitu Banyak di Tragedi Kanjuruhan: Bukan Bentrok Supporter
Imbas 127 Melayang di Derby Jawa Timur, PSSI Hukum Arema FC Larang Gelar Laga Kandang
Kronologi dan Fakta-fakta Kerusuhan di Kanjuruhan hingga Merenggut Nyawa Lebih dari 127 Orang
Suporter Tumbang 127 Orang Usai Laga Arema vs Persebaya, Kronologi dan Langkah PSSI
Alasan Polisi Tembakkan Gas Air Mata yang Dituding Jadi Biang Kerok Terjadinya Tragedi Kanjuruhan