BANTENRAYA.COM - Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Provinsi Banten mengajukan permohonan perubahan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas LPG kepada Pemkab Pandeglang.
Permintaan tersebut membuat Bupati Pandeglang Irna Narulita berpikir panjang karena akan berdampak kepada masyarakat.
"Jika ada perubahan HET saya harap yang normatif, tidak membebani warga kami," kata Bupati Irna saat menerima Perwakilan Hiswana Migas di Pendopo, Rabu 14 September 2022.
Dikatakan Irna, dengan HET saat ini saja, banyak harga gas LPG ukuran 3 kg dipasaran membuat resah warga karena terjual melampaui HET. Hal ini kata Irna, disinyalir tidak terkontrolnya harga di pangkalan.
"HET di Pangkalan 15.700 - 16.700 saja terkadang sampai ke konsumen 25.000 sampai 37.000, saya harap ada fakta integritas dibuat oleh Hiswana untuk para pangkalan," terangnya.
Baca Juga: Kirimkan Surat ke Mendagri, Kursi DPRD Banten Bakal Bertambah Jadi 100 Kursi
Bupati meminta Hiswana Migas melakukan pengawasan yang ketat kepada seluruh pangkalan. Bahkan Irna meminta ada punishment jika pangkalan tidak taat kepada aturan.
"Setiap tiga bulan sekali harus ada evaluasi sebagai kontrol terhadap kenaikan harga gas lpg 3 kg di pasaran khususnya di pangkalan", pungkasnya.
Irfan Cahyadi Ketua Hiswana Migas Provinsi Banten mengatakan, HET eksisting saat ini merupakan ketentuan yang dibuat pada tahun 2014. Dari situ kata Irfan hingga saat ini tidak pernah ada perubahan HET.
"Sudah hampir 8 tahun ini tidak ada kenaikan, sekarang kita mengajukan perubahan seiring kenaikan pajak kendaraan, ongkos angkut dll", terang Irfan.
Artikel Terkait
Jadwal Tayang Film Noktah Merah Perkawinan, Lengkap dengan Harga Tiket, Nonton Hari ini di Bioskop!
Wabup Serang Sebut Potensi Zakat di Kabupaten Serang Capai Rp1 Triliun
Capaian PBB Hanya Capai 32 Persen, Wabup Serang Ancam Copot Camat yang Malas-Malasan Nagih
Disuntik Dana Terus Terusan Tapi Hasil Minim, DPRD Banten Pertanyakan Kinerja BUMD
Kirimkan Surat ke Mendagri, Kursi DPRD Banten Bakal Bertambah Jadi 100 Kursi