Imbas Harga BBM Naik, Sopir Angkot Serang Minta Penyesuaian Tarif

- Selasa, 6 September 2022 | 10:41 WIB
Sopir angkot terkena imbas kenaikan harga BBM. Mereka meminta kenaikan tarif  (Harir bantenraya.com)
Sopir angkot terkena imbas kenaikan harga BBM. Mereka meminta kenaikan tarif (Harir bantenraya.com)

BANTENRAYA.COM - Sejumlah sopir angkutan kota (angkot) Kota Serang mengeluh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Para sopir mengeluh lantaran harus merogoh kocek lebih dalam untuk mengisi bensin, sementara saat ini belum ada penyesuaian tarif angkot.

Salah seorang sopir angkot trayek Terminal Kepandean, Sardi mengatakan, meski harga BBM sudah naik sejak Sabtu 3 September 2022, namun hingga kini belum ada penyesuaian tarif angkot.

"Masih biasa. Rp 4.000 buat penumpang umum, dan Rp 2.000 buat pelajar," ujar Sardi, ditemui di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di Penancangan, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Senin 5 September 2022 pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca Juga: Bio Farma Datangkan 3 Calon Vaksin Cacar Monyet dari Luar, Salah Satunya dari Jepang

Sardi mengaku belum berani menerapkan tarif angkot meski pemerintah telah menaikkan harga BBM subsidi.

"Belum ada perubahan (tarif)," ucap dia.

Sardi mengaku imbas kenaikan harga BBM subsidi jelas membuat pengeluarannya pun bertambah untuk membeli bensin, sementara penyesuaian tarif angkot belum diumumkan.

"Kan rugi kita nantinya. Bensin mah udah naik, tarif masih segitu-gitu aja," keluhnya.

Keluhan Sardi tak hanya soal harga BBM naik, pihaknya harus bersaing dengan para sopir dan ojek online.

Baca Juga: Perserang Akan Maksimalkan Laga Kandang di Liga 2 Indonesia Lawan PSPS

"Dulu kan belum ada grab. Jadi angkot stabil. Sekarang mah udah kaya semua. Udah banyak punya motor. Satu rumah 5 motor. Dulu pengen sepeda aja susah. Soalnya nggak ada penumpang. Kita nongkrong udah dua jam belum dapat penumpang. Ini mah ngisi kekosongan waktu dari pada nggak kerja," ungkap Sardi.

Sardi berharap pengumuman penyesuaian tarif angkot Kota Serang sudah diumumkan, sehingga bisa menentukan harga ongkos sesuai tarif.

"Iya kalau bisa mah secepatnya. Soalnya harga BBM udah naik. Ini aja termasuk udah rugi. Beli beli bensin nambah, belum buat setoran. Kalau kita pasang tarif juga nyalahin aturan," jelas Sardi.

Halaman:

Editor: Wisnu A Mahendra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X