• Senin, 25 September 2023

Kedai Mie Ayam Sahara Rangkasbitung Konsisten Manjakan Lidah Pengunjung

- Selasa, 30 Agustus 2022 | 07:50 WIB
Kedai Mie Ayam Sahara Rangkasbitung (Finka SA/Bantenraya)
Kedai Mie Ayam Sahara Rangkasbitung (Finka SA/Bantenraya)

BANTENRAYA.COM  - Kedai Mie Ayam Sahara cukup legendaris di Rangkasbitung. Pasalnya, Mie Ayam Sahara yang berlokasi di Kampung Kaduagung, Jalan Syech Nawawi ini telah berdiri kurang lebih 8 tahun atau sejak 2014.

Kedai Mie Ayam Sahara memiliki konsep rumahan dengan mengutamakan cita rasa dan pelayanan terbaik kepada pembeli. 

Owner Kedai Mie Ayam Sahara Euis Sutihat (54) kepada Banten Raya mengatakan, sejak berdirinya Kedai Mie Ayam Sahara ada dinamika tersendiri yang dirasakannya.

Baca Juga: Nonton Big Mouth Episode 11: Rahasia Jung, Lee dan dr Han Akankah Terbongkar?

Ia mencontohkan harga bahan dasar pembuatan mie yang terus naik dan daya beli warga yang rendah karena pandemi Covid-19.  Awalnya kata Euis, satu porsi mie ayam bisa didapat Rp 6.000 namun saat ini teraksa naik menjadi Rp 10 ribu per porsi.

“Banyak lika-likunya  di kedai mie ayam ini. Namun saya tetap berlakukan harga merakyat agar bisa dijangkau warga pada umumnya. Walau demikian rasanya tetap saya utamakan," kata Euis Sutihat (54).

Selama kurun waktu kurang lebih 8 tahun berdiri, Kedai Mie Ayam Sahara tumbuh pesat.

Euis pun telah berhasil menyekolahkan anak-anaknya hingga menjadi sarjana.

Baca Juga: Benarkah Bulan Safar Adalah Bulan Sial? Ini Kata Rasulullah SAW

"Alhamdulillah dari jualan mie ayam kemudian berkembang dengan menu mie ayam bakso dilengkapi dengan menu minuman segar pada akhirnya mampu menyekolahkan anak sampai jenjang Sarjana. Anak saya dari anak pertama hingga anak ketiga jadi sarjana," pungkas Euis Sutihat (54). 

Eksistensi Kedai Mie Ayam Sahara juga didukung oleh harga bahan baku di pasaran seperti telur, terigu, minyak goreng, dan sejenisnya.

Baca Juga: Malam Kelam di Makassar, Persib Babak Belur Dibantai PSM 5-1

"Harapan terkait keberlangsungan Kedai Mie Ayam Sahara ini untuk kedepannya bisa tetap eksis di Rangkasbitung dengan didukung oleh bahan baku seperti telur, terigu, sejenisnya yang harus juga merakyat. Hal ini mengingat nasib pedagang rumahan seperti saya bergantung pada harga bahan baku di pasaran" pesan Euis Sutihat (mg-finka)***.

Editor: Muhaemin

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X