BANTENRAYA.COM – Warganet baru-baru ini ramai membicarakan pernyataan Presiden Jokowi yang sempat ragu soal BBM Subsidi dan telah dianggap pembohongan publik dengan mengungkapkan data besaran subsidi BBM mencapai Rp 502 triliun.
Warganet menilai pemerintah telah menyampaikan informasi yang menyesatkan soal BBM subisidi.
Setelah pakar ekonomi Anthony Budiawan menyebutkan hanya Rp 11 triliun bukan Rp 502 triliun seperti yang disampaikan Prsiden Jokowi.
Baca Juga: Ternyata Ini Arti Medusa Yang Viral di TikTok, Ketahui Kisah Tokoh Mitologi Yunani Sebenarnya
Hingga akhirnya warganet pun membuat tagar #PresidenPenipuRakyat dan menjadi salah satu trending topik di Twitter dikutip Bantenraya.com, 29 Agustus 2022.
Sebelumnya rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM ramai dibicarakan. Pemerintah mengungkapkan salah satu alasan yang mendorong pemerintah untuk menaikkan BBM lantaran subsidi yang digelontorkan membengkang.
Namun menurut Anthony, subsidi BBM tidak sampai Rp 502 triliun. "Faktanya, menurut UU APBN No 6 Tahun 2021 tentang APBN TA 2022, anggaran subsidi untuk tahun anggaran 2022 hanya Rp206,96 triliun,” kata Anthony Budiawan.
Baca Juga: Heboh Video Dirut BUMN Kepergok Selingkuh Oleh Istrinya Hingga Disebut Pejabat Tidak Tahu Malu
Melalui akun Twitternya di @AnthonyBudiawan,Managing Director Political Economy and Policy Studie, menyebut adapun nilai subsidi yang besar adalah untuk LPG sebesar Rp66 triliun dan subsidi listrik Rp55 triliun.
Artikel Terkait
Menaikkan Harga BBM Subsidi Bukan Solusi Utama, Pengendalian Konsumsi Jadi Kelemahan yang Harus Dibenahi
Update Harga BBM Pertalite hingga Pertamax di Pertamina Terkini Jelang Kenaikan
Tak Mau Gegabah, Pemerintah Pertimbangan Betul Soal Kenaikan Harga BBM
UPDATE Daftar Harga Terbaru BBM Hari Ini, Sudah Ada Kenaikan?
Pernyataan Presiden Jokowi Soal Subsidi BBM Diragukan: Bukan Rp502 T tapi Cuma Rp11 T