Maju di Pilpres 2024, Airlangga Disarankan Lebih Intens Komunikasi dengan Rakyat

- Senin, 22 Agustus 2022 | 20:49 WIB
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto diharapkan bisa meningkatkan intensitas komunikasi dengan masyarakat untuk memuluskan rencananya maju di Pilpres 2022. (Dokumentasi Golkar)
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto diharapkan bisa meningkatkan intensitas komunikasi dengan masyarakat untuk memuluskan rencananya maju di Pilpres 2022. (Dokumentasi Golkar)

BANTENRAYA.COM - Partai Golkar berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama dengan PPP dan PAN. Partai Golkar sendiri sepakat memajukan Airlangga Hartarto sebagai Capres pada 2024.

Tetapi elektabilitas Airlangga yang tidak masksimal mesti didongkrak.

“Jika kita bicara Airlangga, sebagai Ketua Umum tentu punya basis pemilih partai yang cukup besar," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani, Senin 22 Agustus 2022. 

Baca Juga: KAPOK! Begini Pengakuan Selebram RM Usai Ditangkap Polisi Terkait Endorse Judi Online

"Dari pemilu sebelumnya kan sekitar 12 persen, namun demikian, hal itu belum cukup untuk menjamin elektabilitas Pak Airlangga menjadi kompetitif,” katanya.

Dalam survei yang digelar oleh SMRC, elektabilitas Airlangga disebut masih belum bersaing dengan kandidat lain.

Padahal posisi Airlangga sangat strategis sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan juga Menko Perekonomian.

Baca Juga: Uang Muka Dibayar Rp7 Juta, Siapa Selebgram RM yang Ditangkap Polisi karena Endorse Judi Online?

Tren positif Airlangga yakni pada aspek kedikenalan yang mengalami peningkatan, dari 26 persen (Maret 2021) menjadi 38 persen (Agustus 2022).

Dari yang tahu, hanya 61 persen yang suka. Kedisukaan Airlangga ini meningkat dari 48 persen pada Maret 2022.

Dengan aspek keterkenalan tokoh, Airlangga dalam hal ini, disebutkan masih dibawah 50 persen mesti didongkrak dengan komunikasi politik yang lebih intensif. 

Baca Juga: Tarian yang Tersembunyi dalam MV Pink Venom BLACKPINK Ternyata Punya Arti, Begini Penampilan Lisa dkk

“Soal komunikasi politik, sosialisasi, disimpulkan belum efektif untuk menaikan elektabilitas. Awareness masih dibawah 50 persen," ungkapnya.

"Nah apa yang harus dilakukan, sangat bervariasi, mulai dari penggunaan medsos harus dievaluasi dan strategi komunikasi,” terang Deni. 

Masa pemilih ‘jaman now’ begitu bervariasi, dapat dijangkau dari berbagai outlet mulai dari media massa populer maupun media sosial.

Halaman:

Editor: Jermainne Tirta Dewa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Demo Tolak UU Cipta Kerja Warnai Aksi Bakar Ban

Jumat, 31 Maret 2023 | 19:13 WIB

Terpopuler

X