Komisi III DPR Ungkap Ada Peristiwa Besar, hingga Komnas HAM Dicecar Pertanyaan Kasus Pembunuhan Brigadir J

BANTENRAYA.COM – Kini para publik sedang berandai-andai tentang kematian Brigadir J lataran kasusnya tersebut belum memiliki titik terang yang jelas.

Dilansir Bantenraya.com dari kanal YouTube Komisi III DPR Trimedya Pandjaitan, menilai ada hal yang sangat besar sehingga mendasari pasangan suami istri, Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, bekerja sama dalam pembunuhan tersebut.

Namun hal menarik terjadi dirapat Komisi III DPR yang dimana Trimedya mengatakan bahwa Komnas HAM dinilai tidak punya nyali dalam perannya.

Baca Juga: MUDAH! Ini Cara Daftar Driver Ojek Online AirAsia Lengkap dengan Persyaratanya, Bisa Registrasi dari Rumah

Komnas HAM dinilai baru berani mengungkap ke publik soal perkembangan kasus pembunuhan Brigadir J setelah Polri mengungkap terlebih dulu.

Pernyataan itu disampaikan oleh anggota Komisi III DPR Trimedya Pandjaitan merespons pernyataan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik yang mengatakan lembaganya telah lebih dulu mengungkap bahwa Ferdy Sambo adalah otak dari rekayasa dibalik pembunuhan Brigadir J dalam sidang yang digelar, Senin 22 Agustus 2022.

Diketahui, baik Irjen Ferdy Sambo maupun Putri Candrawathi telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana dalam perkara yang sama.

Baca Juga: Sinopsis dan Jadwal Tayang Preman Pensiun 6 Episode 2, Bang Eddy Punya Rencana Jahat ke Kang Mus?

Meski menyebut soal hal besar yang mendasari peristiwa yang menghebohkan publik itu, Trimedya tidak memerincinya.

Dia hanya menyebut sesuatu yang hebat terjadi di keluarga Irjen Sambo dalam perkara tersebut sehingga suami dan istri terlibat penembakan.

“Bukan Pak Taufan (Mengungkap peran Ferdy Sambo, red), itu polisi dulu, jangan diklaim, kita tahulah enggak punya nyali Komnas HAM kalau sampai menyampaikan itu duluan,” ucap Trimedya Panjaitan.

Baca Juga: Lirik Lagu Sempat dari Hanin Dhiya, Masih Berharap Walaupun Selesai

“Jadi itu dari pihak kepolisian sudah maju.”

Lebih lanjut, Trimedya Panjaitan juga menyoroti bahasa tubuh sejumlah pejabat Komnas HAM saat didatangi Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.