• Sabtu, 30 September 2023

Bagaimana Proses Terjadinya Hujan Meteor? Fenomena Alam yang Bisa Disaksikan Mulai Malam Ini

- Sabtu, 13 Agustus 2022 | 16:00 WIB
Ilustrasi hujan meteor. Mari simak bersama penjelasan proses etrjadinya hujan meteor, fenomena yang bisa disaksikan pada 13-14 Agustus 2022. (Pexels/Raman Deep)
Ilustrasi hujan meteor. Mari simak bersama penjelasan proses etrjadinya hujan meteor, fenomena yang bisa disaksikan pada 13-14 Agustus 2022. (Pexels/Raman Deep)

BANTENRAYA.COM - Sebenarnya bagaimana proses terjadinyafenomena hujan meteor? Temukan jawabannya di dalam artikel ini. 

Fenomena langka hujan meteor sendiri akan terjadi dalam waktu dekat, tepatnya pada malam ini hingga besok, 13-14 Agustus 2022.

Peristwia hujan meteor ini pun bisa disaksikan di langit di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Lebih Murah! 20 Kode Promo Tokopedia, 13 Agustus 2022: Nikmati Cashback 350 Ribu Belanja Elektronik

Terakhir, hujan meteor juga terjadi pada akhir Juli lalu dimana Jakarta menjadi salah satu lokasi terbaik untuk melihatnya.

Adapun hujan meteor yang akan terjadi dalam dua hari ini dimanakan hujan meteor Perseid.

Ada penjelasan ilmiah terkait bagaimana proses fenomena hujan meteor bisa terjadi sebagaimana dikutip Bantenraya.com dari laman LAPAN.

Baca Juga: Rincian Harta Kekayaan Prabowo Subianto yang Mencapai Rp2 Triliun

Pada dasaranya fenormena hujan meteor sendiri terjadi saat bumi berpapasan dengan benda angkasa yang melintas serta debu batuan yang terbawa masuk ke dalam atmosfer bumi.

Bumi dan benda angka tersebut bisa saling berpapasan lantaran sama-sama mengorbit ke matahari.

Saat memasuki atmosfer bumi, debu komet ini terbakar dengan panas mencapai 1.650 derajat celcius dan nyaris semua habis terbakar.

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon HUT RI Ke-77 Atau 17 Agustus 2022, Desain Menarik Banyak Dicari

Pada proses debu-debu terbakar ini yang kita saksikan sebagai hujan meteor di bumi.

Suara ledakan dari daratan bisa saja terdengar ketika hujan meteor terjadi yang berasal dari debu meteor dengan ukuran agak besar yang terbakar lebih lama dan terlihat seperti bola api.

Dan pada saat gugusan debu komet paling banyak terbakar secara bersamaan di atmosfer bumi, di momen itu hujan meteor mencapai puncaknya.

Halaman:

Editor: Jermainne Tirta Dewa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X