Benarkah Irjen Ferdy Sambo Ditangkap dan Ditahan di Mako Brimob? Begini Penjelasan Irjen Pol Dedi Prasetyo

BANTENRAYA.COM - Kabar Irjen Ferdy Sambo ditangkap dan ditahan di Mako Brimob yang bertebaran di media sosial dibantah langsung oleh Kepala Divisi Humas Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo.

Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan bahwa yang berhak menetapkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka yakni Tim Khusus (Timsus).

Namun, Irjen Pol Dedi Prasetyo membenarkan bahwa Irjen Ferdy Sambo berada di Mako Brimob dengan ruangan khusus sendiri.

Baca Juga: Farmel Masih Cari Skuad Terbaik untuk Liga 3

"Jadi belum sebagai tersangka. Tersangka itu siapa yang menetapkan yang menetapkan itu kan Timsus. Ini kan Irsus jadi jangan sampai salah," ujar Irjen Pol Dedi Prasetyo, dilihat bantenraya.com dari PMJ News, pada Minggu 7 Agustus 2022.

Irjen Ferdy Sambo yang memiliki ruangan khusus di Mako Brimob, karena yang bersangkutan diduga melanggar kode etik terkait pendalam proses penyidikan penembakan Brigadir J yang dilakukan oleh Inspektorat Khusus (Irsus).

"Jadi tidak benar-benar menetapkan tersangka dan tersingkir, jadi Irsus itu memeriksa pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh 25 orang yang disebutkan oleh Pak Kapolri," ungkap Dedi Prasetyo.

Baca Juga: Weekend Hemat! 17 Kode Promo Gojek Terbaru 7 Agustus 2022, Ada Diskon hingga 90 Persen

Kemudian, Dedi menegaskan kembali ruangan khusus yang ditempati Ferdy Sambo berada di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Dedi menjelaskan mengapa Ferdy Sambo ditempatkan di ruangan khusus sebab dari pemeriksaan Irsus, Sambo terbukti melakukan pelanggaran kode etik.

"Karena sudah menghalang-halangi proses penyidikan yang dilakukan oleb Tim Penyidik," tegasnya.

Baca Juga: 15 Kode Promo Grab Terbaru 7 Agustus 2022 : Banyak Diskon dan Cashback di Weekend hingga 99 Persen

Sehingga, pada tadi malam, Sabtu 6 Agustus 2022, Sambo langsung ditempatkan di ruangan khusus Mako Brimob.

Dedi menyatakan bahwa kabar Sambo ditahan dan telah ditetapkan jadi tersangka dalam kasus penembakan Brigadir J, sementara ini untuk tidak usah dipercaya.