• Rabu, 27 September 2023

Berbagai Indikator Perekonomian Indonesia Positif, Probabilitas Resesi Hanya 2 Persen

- Rabu, 3 Agustus 2022 | 15:33 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut jika peluang resesi Indonesia sangat kecil dengan indikator perekonomian yang terus menunjukkan haisl positif. (ekon.go.id)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut jika peluang resesi Indonesia sangat kecil dengan indikator perekonomian yang terus menunjukkan haisl positif. (ekon.go.id)

BANTENRAYA.COM - Perekonomian Indonesia saat ini tetap kuat yang ditopang oeh indikator mikro yang positif dan ekonomi domestik.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, peluang Indonesia untuk masuk ke jurang resesi sangat kecil, hanya 3 persen.

Berdasarkan leading indicator CEIC seperti keuangan moneter, pasar tenaga kerja dan industri, perekonomian Indonesia masih diperkirakan menguat.

Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Kemerdekaan Indonesia Desain Merah Membara Bangkitkan Semangat Kebangsaan

Bahkan Indonesia berada di bawah indikator 100, sehingga jauh dari sinyal resesi.

Tidak hanya akan minim resiko resesi, dengan berbagai indikator perekonomian yang positif di tengah ancaman krisis global.

Maupun juga ancaman stagflasi, pemerintah optimis, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan berada pada kisaran 5,3 persen hingga 5,9 persen.

Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1056: Alasan Mihawk Gabung Aliansi Buggy, Gabut dan Ingin Menyalurkan Hobi

"Proyeksi pertumbuhan ekonomi kita di 2022 ini masih optimis di 5,2 persen dan diharapkan di 2023 kita bisa tingkatkan antara 5,3 persen hingga 5,9 persen," kata Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini.

Probabilitas Indonesia untuk masuk ke jurang resesi diakui sejumlah Ekonom sangat kecil.

Menurutnya, jika dilihat dari dari indikator makro ekonomi, kondisi Indonesia lebih baik di antara emerging market lain yang mengalami resesi seperti El salvador, Srilangka, Ghana, yang kondisinya ada tekanan.

Baca Juga: Fans PSS Sleman Meninggal Dunia, Catatan Kelam Suporter Indonesia Kembali Bertambah

"Utang kita ada peningkatan, terutama utang pemerintah, tetapi kita diimbangi windfall profit dari komoditas," ungkap Ekonom Bank BCA, David Sumual saat berbincang hari ini.

"Ini blessing in disguise di kala negara lain bermasalah karena kenaikan komoditas kita justru dapat extra,” katanya,

Kekuatan ekonomi domestik adalah penopang perekonomian nasional.

Halaman:

Editor: Jermainne Tirta Dewa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X