“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 102)
Insyaa Allah kita akan menemui yaumul Asyura (يَوْمُ عَاشُورَاءَ Dinamakan dengan yaum Asyura (يَوْمُ عَاشُورَاءَ) karena dia adalah hari yang ke-10 dari bulan Muharram. Dan di hari tersebut kita disunnahkan untuk melakukan puasa Asyura.
Rasulullah ﷺ pernah mengatakan:
صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
“Berpuasa di hari Asy-Syura, aku berharap kepada Allāh semoga Allāh mengampuni dosa yang dilakukan selama setahun yang lalu.” (HR. Muslim No. 1162)
Ibnu Abbas pernah mengatakan:
ما رَأَيْتُ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَومٍ فَضَّلَهُ علَى غيرِهِ إلَّا هذا اليَومَ؛ يَومَ عَاشُورَاءَ،
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ bermaksud untuk berpuasa di satu hari kecuali hari ini.”
Dan yang beliau maksud adalah yaumu Asyura.
Ini menunjukkan bahwa berpuasa di hari Asyura adalah disyari’atkan berdasarkan ucapan dan perbuatan Nabi ﷺ yang telah Ibnu Abbas ceritakan. Dan hikmah disyariatkan puasa di hari Asyura disebutkan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan juga Imam Muslim.
Dari Abdullah Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhumaa,
قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ مَا هَذَا قَالُوا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّه بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا قَالَ فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ نَحْنُ نَصُوْمُهُ تَعْظِيْمًا لَهُ
Nabi ﷺ mendatangi kota Madinah (berhijrah) dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Kemudian beliau bertanya, “Apa ini?” (maksudnya, apa puasa yang sedang kalian lakukan?).
Kemudian mereka mengatakan, “Ini adalah hari yang baik, hari di mana Allāh menyelamatkan Bani Israil dari musuh-musuh mereka yaitu Fir’aun. Maka Musa ‘alayhissallām berpuasa pada hari ini sebagai bentuk rasa syukur beliau kepada Allāh.”
Maka Nabi ﷺ ketika mendengar jawaban dari orang-orang Yahudi, beliau mengatakan, “Aku lebih berhak terhadap Musa dari pada kalian.”
Artikel Terkait
Khutbah Jumat tentang Tahun Baru Islam; Tahun Baru Jadi Momen Perenungan dan Interospeksi Diri
Teks Khutbah Jumat: Tentang Keutamaan Bulan Muharram atau Tahun Baru Islam
Naskah Khutbah Jumat untuk Menyambut Muharram, Tentang Mencintai Sunnah Rasulullah
Teks Khutbah Jumat Tersingkat, Tentang Keistimewaan Bulan Muharram
Khutbah Jumat Menyambut Bulan Suro atau Muharram 2022 Singkat dan Padat: Maksimalkan Waktu Manifestasi Syukur
Naskah Khutbah Jumat Singkat Pelajaran Tahun Baru 1444 Hijriah dalam Kacamata Muslim