Coba Keluar Rumah Malam Ini, Hujan Meteor Bakal Hiasi Langit di Malam Tahun Baru Islam 1444 Hijriah

- Jumat, 29 Juli 2022 | 06:49 WIB
Ilustrasi hujan meteor. Malam Tahun Baru Islam 1444 Hijriah akan dihiasi dengan fenomena hujan meteor yang bisa diamati jelas dari Indonesia. (Pixabay/Hans)
Ilustrasi hujan meteor. Malam Tahun Baru Islam 1444 Hijriah akan dihiasi dengan fenomena hujan meteor yang bisa diamati jelas dari Indonesia. (Pixabay/Hans)

BANTENRAYA.COM - Coba Anda keluar malam ini dan lihatnya lagit, akan ada fenomena hujan meteor bertepatan dengan malam pergantian Tahun Baru Islam 1444 Hijriah, Jumat 29 Juli 2022.

Fenomena hujan meteor ini terjadi di langit bumi bagian selatan sehingga bisa di amati dari Indonesia secara jelas.

Dalam sebulan terakhir ini akan ada 3 hujan meteor, pertama telah terjadi pada akhir Juni lalu.

Baca Juga: Runner Up INTM Galagea Bongkar Penderitaan Model, Diet Ekstrem Makan Kapas

Saat Juni lalu adalah hujan meteor bootid yang lagi-lagi bisa diamati di langit Indonesia.

Kemudian 2 hujan meteor akan terjadi selama 3 hari ke depan yang dimulai malam ini.

So, siapkan diri Anda untuk melihatnya hujan meteor yang jadi fenomena astronomi langka.

Baca Juga: Sinopsis One Piece Chapter 1055, Mundurnya Tentara Pemerintah Dunia Karena Kaisar Rambut Merah

Peneliti Utama bidang Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menjelaskan, akan ada 2 hujan meteor yang terjadi pada akhir Juli 2022.

Keduanya adalah fenomena hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids. Dua hujan meteor ini terjadi di langit selatan sehingga cocok diamati dari Indonesia.

Hujan meteor Alpha-Capricornids ini bisa diamati pada 30 – 31 Juli 2022 mulai pukul 20.00 WIB di ufuk timur," katanya.

Baca Juga: Harga Kripto Melejit Kamis 28 Juli 2022, AAVE Menyentuh Rp1.417.394

Thomas mengungkapkan, sementara hujan meteor Delta Aquariids dapat diamati pada 29 – 30 Juli mulai pukul 23.00 WIB di ufuk timur dengan puncaknya terjadi pada 02.00 WIB di langit selatan.

Hujan meteor ini menampilkan belasan meteor per jam. Debu-debu komet 96P/Machholz diduga menjadi sumber hujan meteor ini,” pungkasnya.

Diharapkan kondisi kemarau dan tanpa gangguan cahaya bulan ini membuat pengamatan hujan meteor lebih menarik.

Halaman:

Editor: Jermainne Tirta Dewa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Demo Tolak UU Cipta Kerja Warnai Aksi Bakar Ban

Jumat, 31 Maret 2023 | 19:13 WIB

Terpopuler

X