BANTENRAYA.COM - Toko Kue Periuk Bunda di Jalan Lingkar Selatan, Kota Cilegon menjual beraneka macam kue tradisional menggunakan bahan yang segar dan tanpa pengawet.
Pemilik Periuk Bunda Rara Nabila mengatakan, sebagian bahan baku yang digunakan bahkan berasal dari kebun sendiri seperti singkong, pisang, kelapa, daun suji dan daun pandan.
“Terkadang kalau gak cukup tetep mampir ke pasar sih. Yang kami tonjolkan dari kue di periuk bunda, selain nikmatnya sesuai harga, bahan bahannya juga fresh dan tidak pakai pengawet, meminimalisir penggunaan pewarna,” katanya saat ditemui, Kamis (28/7).
Baca Juga: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang Usulkan Ruang Kelas Baru untuk SD Negeri Angsana
Selain itu, kue tradisional Periuk Bunda juga menonjolkan seni dari rasa dan pengemasannya.
Rara menjelaskan, usahanya dimulai pada akhir tahun 2017 ketika sang ibu menerima pesanan kue ketan srikaya dari teman terdekat dan tetangga dengan sistem pre order. Hingga akhirnya usaha tersebut berkembang dan ia membuka toko pada Februari 2022 lalu.
“Periuk diambil dari bahasa Padang yaitu wajan, dan bunda adalah panggilan ibu dari anak-anaknya. Kenapa bahasa Padang? Karena asal bunda dari Padang, dan kenapa periuk? Karena usaha ini mau difokuskan dari hasil masakan masakan bunda. From periuk bunda to your tummy,” jelasnya.
Baca Juga: Memiliki Kisah Pilu, Manoj Punjabi Siap Buatkan Film Tentang Mendiang Laura Anna
Modal awalnya saat itu kisaran Rp 200.000 untuk membeli bahan dan kemasan. Lalu dari keuntungan penjualan diputar sampai akhirnya memiliki kotak kemasan dengan brand sendiri.
Kini omzet perhari rata-rata mencapai Rp3 juta sampai Rp 6 juta. Namun, saat Ramadhan omzet naik mencapai Rp 8 juta hingga Rp 15 juta perhari.
Selain kue tradisional, Periuk Bunda iya menjual aneka roti seperti roti abon, roti kopi, roti pisang, chiffon cake, babka, bolen pisang, banana pastry, bolu kukus, donat kentang, dan lain-lain.
Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1055: Kelompok Topi Jerami Tinggal Selangkah Lagi Menuju Laugh Tale
Sementara, kue tradisional seperti ketan srikaya, talam labu, lumpur surga, lumpur keju, soes coklat, soes vanila, pie buah, nona manis dan sebagainya.
Harga jualnya mulai dari Rp3.500 sampai Rp 10.000. Untuk penjualan secara online pengiriman hanya di area Cilegon dan Serang menggunakan Maxim, Gojek dan GoFood.
Artikel Terkait
Untirta Evaluasi Pelaksanaan PMB 2022, Hasilnya?
Dalang Penembakan Istri Sendiri, Kini Kopda Muslimin Ditemukan Tewas di Kendal
Pabrik Polyester Film Berkapasitas 25.000 Ton Diresmikan di Cilegon
Adakah Amalan 1 Muharram, Puasa Akhir Tahun dan Awal Tahun? Begini Buya Yahya Menjawab
Asal Usul Malam 1 Suro, Awalnya Untuk Menyatukan Kaum Santri dan Abangan
Contoh Susunan Acara Tahun Baru Islam 2022 1444 Hijriyah Lengkap dengan Sambutan, Cocok untuk Referensi MC
Kasus DBD di Kota Cilegon naik 70 Persen Pada 2022, Jumlahnya Bikin Deg-Degan
Polri akan Keluarkan Surat Edaran Larangan Odong-odong
15 Kata Mutiara Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H, Inspiratif dan Menyetuh Kalbu
Kenapa Malam 1 Suro Dilarang Keluar? Simak 4 Pantangannya di Sini