• Jumat, 22 September 2023

Materi Khutbah Idul Adha 2022 Penuh Makna, Tentang: Bagaimana Kurban di Masa Pandemi

- Sabtu, 9 Juli 2022 | 10:58 WIB
Tampilan untuk materi khutbah Idul Adha 2022 (Freepik/Pikisuperstar)
Tampilan untuk materi khutbah Idul Adha 2022 (Freepik/Pikisuperstar)

BANTENRAYA.COM – Inilah materi khutbah Idul Adha 2022 penuh makna tentang bagaimana kurban di masa pandemi.

Idul Adha 2022 Masehi atau 1443 Hijriah sebentar lagi tinggal menghitung jam yang jatuh pada 10 Juli 2022 sebagaimana hasil sidang Isbat Pemerintah.

Seperti kita ketahui dimasa pandemi ini banyak orang yang terkena dampak sehingga menimbulkan krisis dan berbagai efek ekonomi lainnya.

Baca Juga: Piala AFF U-19 2022: Inilah Kecerdasan Shin Tae-yong Kala Indonesia Melumat Filipina Skor 5-1

Lantas bagaiman isi materi khutbah Idul Adha 2022 penuh makna tentang bagaimana kurban di masa pandemi? Simak artikel ini sampai selesai.

Dikutip Bantenraya.com dari Muhammadiyah, berikut ini adalah materi khutbah Idul Adha 2022 penuh makna tentang bagaimana kurban di masa pandemi:

Baca Juga: Doa Menyembelih Hewan Kurban, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, Arti dan Urutannya

اَلْـحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ . وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ نَبِيِّنَا مُحَمَّد وَعَلَى اَلِهَ وَ اَصْحَبِهَ وَمَنْ وَّالَاهُ اَمَّا بّعْدُ فَيَاعِبَدَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَأِيَّايَ بِتَقْوَى االلهِ حَقَّ تُقَاتِهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ

اَللهُ اَكْبَرُاللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Alhamdulillah, pagi hari ini segenap kaum muslimin di seluruh tanah air dan sejumlah negeri menunaikan shalat ‘Idul Adha 10 Dzuhlizah 1443 Hijriyah. Segenap kaum muslimin mengumandangkan takbir, tahlil, tahmid, dan tasbih sebagai wujud penghambaan diri kepada Allah Yang Maha Rahman dan Rahim. Semua bersalawat kepada Nabi Muhammad, Rasul akhir zaman yang menjadi uswah hasanah dan penyeba4 risalah rahmatan lil-‘alamim. Setiap Muslim bersimpuh diri di hadapan Allah serta menunaikan sunnah Nabi shalat Idul Adha untuk meraih ridha dan karunia Ilahi.

Kaum Musilim Rahimakumullah

‘Idul Adha adalah Hari Raya Penyembelihan hewan qurban. Kata kurban (qurban) artinya dekat atau mendekatkan, yakni dekat dan mendekatkan diri kepada Allah dengan jalan beribadah shalat sunnah dua rakaat dan menyembelih hewan qurban sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad mengikuti jejak Nabi Ibrahim. Allah berfirman dalam Al-Quran yang artinya: “Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS As-Shaffat: 102)

Berqurban memerlukan kepasrahan jiwa yang ikhlas untuk menjalankan perintah Allah, kendati awalnya berat. Secara lahiriah setiap yang berkorban menyembelih hewan qurban dan membagikannya kepada sesama, tetapi sejatinya yang bersangkutan berqurban kepada Allah dengan berani mengorbankan sesuatu yang dimilikinya untuk sesuatu yang lebih utama, yakni semakin mendekatkan diri kepada Allah sekaligus berbuat kebajikan yang luhur atau ihsan kepada sesama.

Jika Ibrahim dan Ismail didukung Siti Hajar rela berqurban nyawa, meski kemudian diganti dengan hewan qurban, maka jangan merasa berat untuk berqurban hanya seekor hewan terutama bagi muslim yang berkemampuan. Dalam satu hadis Nabi bersabda yang artinya: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat salat Ied kami.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah).

Halaman:

Editor: Ahmad Marjuki

Sumber: Muhammadiyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X