• Rabu, 27 September 2023

Panduan Penyelanggaraan Sholat Idul Adha dari Kemenag, Penceramah Jangan Pertentangkan Masalah Khilafah

- Kamis, 30 Juni 2022 | 12:34 WIB
Berikut adalah pantuan lengkap penyelenggaraan sholat Idul Adha 2022 yang diterbitkan Kemenag. Pencerahan diminta tak mempertentangkan masalah khilafah. (Pixabay/suhailsuri)
Berikut adalah pantuan lengkap penyelenggaraan sholat Idul Adha 2022 yang diterbitkan Kemenag. Pencerahan diminta tak mempertentangkan masalah khilafah. (Pixabay/suhailsuri)

BANTENRAYA.COM - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan Surat Edaran Nomor 10 Tahun 2022 perihal penyelenggaraan sholat Idul Adha 1443 Hijriah atau 2022 masehi.

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah jatuh pada Minggu 10 Juli 2022.  

Penetapan Hari Raya Idul Adha ditetapkan melalui sidang isbat di Auditorium HM Rasjidi Kemenag RI, Rabu 29 Juni 2022.

Baca Juga: Link Nonton Drakor Extraordinary Attorney Woo Episode 1-2 Sub Indo, Bukan di Drakorindo, LK21 dan Telegram

Dengan penetapan tersebut maka akan ada perbedaan perayaan Hari Raya Idul Adha di tahun ini.

Sebelumnya, Pimpinan Pusat MUhamamdiyah telah menetapkan 1 Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada 20 Juni 2022.

Dengan demikian, warga Muhamamdiyah akan menggelar Hari Raya Idul Adha pada Sabtu 9 Juli 2022.

Baca Juga: Link Pemesanan Tiket dan Harga Tiket Konser Dream Theater 'The Top of The World Tour' 2022 di Solo  

Terkait penyelanggaraan sholat Idul Adha sendiri, Menag telah menerbitkan surat edaran untuk dijalankan oleh masyarakat dengan poin-poin sebagai berikut.

1. Umat Islam menyelenggarakan sholat Hari Raya Idul Adha dan melaksanakan kurban mengikuti ketentuan syariat Islam.

2. Dalam penyelenggaraan sholat Hari Raya Idul Adha dan pelaksanaan ibadah kurban, pengurus dan pengelola masjid/musala memperhatikan Surat Edaran Menteri Agama.

Baca Juga: 21 Kode Promo Gojek Terbaru 30 Juni 2022, Nikmati Diskon dan Cashback hingga Rp200 Ribu

Utamanya mengenai pelaksanaan kegiatan peribadatan/keagamaan di tempat ibadah pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat sesuai dengan status level wilayah masing-masing dan menerapkan protokol kesehatan.

3.Pengurus dan pengelola masjid/musala wajib menunjuk petugas yang memastikan sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan kepada seluruh jemaah.

4. Para mubalig/penceramah agama diharapkan berperan dalam memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, persatuan, kerukunan, kemaslahatan umat, dan kebangsaan.

Halaman:

Editor: Jermainne Tirta Dewa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X