BANTENRAYA.COM - Jurnalisme dan perspektif gender harus seiring dan seirama. Media harus berperan dalam menciptakan kesetaraan dan keadilan gender.
Karenanya, diperlukan jurnalisme yang memiliki sudut pandang perempuan, yang dikenal dengan istilah jurnalisme berperspektif gender.
“Secara pribadi saya berpendapat bahwa jurnalisme berperspektif gender yaitu praktik jurnalisme yang berupaya untuk menyebarkan ide-ide mengenai kesetaraan dan keadilan gender antara laki-laki dan perempuan melalui media apa pun,” kata Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kota Serang Ratu Ria Maryana, Selasa, 21 Juni 2022.
Baca Juga: Profil Tom Rogic, Playmaker Celtic yang Dirumorkan Menjalani Negosiasi dengan Persija
Ria mengatakan, media massa memang memiliki peran yang besar dalam mengkonstruksi masyarakat sehingga gambaran tentang perempuan yang muncul di media jika tidak dikritisi akan dianggap natural, wajar, dan bahkan begitulah adanya.
Padahal, jika saja akses perempuan terhadap media tidak terbatas, banyak yang bisa dilakukan oleh perempuan yang kritis terhadap identitas dan representasi perempuan dalam media.
“Keterbatasan akses itu membuat perempuan menjadi terpinggirkan. wajah perempuan yang sesungguhnya tidak tampak dan suara perempuan tidak terdengar karena terhegemoni oleh kekuasaan dan kepentingan ekonomi yang berbalut nilai-nilai patriarkhal,” ujarnya.
Sekretaris KPPI Kota Serang Musyarrofah saat pembukaan Pelatihan Jurnalistik Perempuan di Pokel Garden, Kota Serang, mengatakan, tujuan dari pelatihan jurnalistik ini adalah agar para perempuan bisa menguasai ilmu jurnalistik.
Baca Juga: Kode Penukaran Higgs Domino Island 22 Juni 2022 Terbaru, Dapatkan Chip Gratis Hingga 70B
Artikel Terkait
Pungli Pengurusan SHM, Kasi BPN Lebak Dituntut 1,8 Tahun Penjara
Penjaga Tambak Ikan Nyambi Bisnis Sabu
Kode Penukaran Higgs Domino Island 22 Juni 2022 Terbaru, Dapatkan Chip Gratis Hingga 70B
Daging Kurban Ternyata Boleh Dijual, Begini Pendapat Para Ulama
Ulama, Umaro, dan Umat Kecamatan Kasemen Deklarasi Melawan Sampah