Posting Soal Nasi Padang Babi, Netizen Serbu Instagram Hilmi Firdausi

- Sabtu, 11 Juni 2022 | 13:14 WIB
Protes Ustadz Hilmi Firdaus soal rendang babi.  (Twitter @hilmi28)
Protes Ustadz Hilmi Firdaus soal rendang babi. (Twitter @hilmi28)

BANTENRAYA.COM - Masyarakat belum lama ini dihebohkan dengan kemunculan menu masakan Padang dari sebuah restoran lantaran memakai daging babi.

Modifikasi menu dari bisnis kuliner ini diprotes karena dianggap menghina budaya masyarakat Minang.

Rumah makan yang berada di wilayah Jakarta itu menyajikan menu yang tak biasa, yakni rendang babi dengan nama Babi Ambo.

Melalui akun Twitternya, pegiat media sosial sekaligus pendakwah Hilmi Firdausi menyebut tindakan pemilik rumah makan tersebut sudah melampaui batas.

Sebab, menurutnya selain dikenal citarasa dan kelezatannya, masakan Padang juga terkenal dengan kehalalannya.

Baca Juga: Permintaan Ridwan Kamil kepada Geraldine Beldi, Guru SD Penemu Jasad Eril

“Menurut saya ini sudah melampaui batas. Warga Minang teguh dengan prinsip ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH. Masakan Padang terkenal di dunia karena citarasa, kelezatan dan kehalalannya. Tolong jangan rusak itu. Kalaupun trick marketing, ini sudah kelewatan. Semoga segera diambil tindakan,” dikutip dari akun @Hilmi28, Sabtu (11/6).

Bahkan Hilmi meminta agar dilakukan tindakan tegas kepada pemilik rumah makan. Hingga berita ini ditulis, cuitannya tersebut telah mendapat balasan sebanyak 7.185 tweet kutipan.

Beberap netizen yang berkomentar tidak setuju dengan pernyataan Hilmi. Seperti yang ditulis oleh @jonnedi.

Baca Juga: Apa Itu TKB BUMN 2022? Simak Penjelasan Berikut Ini, Lengkap Jadwal Tes TKB, Wawancara, dan MCU

Dirinya justru bangga terhadap pemilik restoran yang merupakan orang Padang asli namun berani melawan stigma.

Menurutnya, yang dilakukan pemilik restoran bukan bentuk penistaan suku. Sebab, orang Padang belum tentu orang yang beragama Islam.

“Saya orang Padang asli Minangkabau , coba ikut berkomentar : Pribadi saya ikut Bangga kalau owner Babiambo adalah orang Padang ,berani melawan arus ..sulit memang melawan Stigma ..saya lihat tak ada unsur "Penistaan Suku" .karena sekali lagi "orang padang belum tentu orang Islam,” tulisnya.

Baca Juga: SIMAK! 9 Sasaran yang Akan Diberlakukan saat Operasi Patuh 2022

Akun @812121l juga membalas bahwa pemilik restoran sudah melabeli makanannya dengan label nonhalal. Sehingga mempertanyakan dimana letak kesalahan usaha restoran nasi padang babi tersebut.

“Maaf ustadz, gaada niat mau bela atau gimana, tapi beneran butuh jawaban karena gatau, kan si penjual bener melabeli dagangannya dg label nonhalal, dan makanan itu ditujukan berarti untuk yg diluar muslim yg  ada di Padang, jadi salahnya dimana ya ustadz?,” tulisnya.

Meski demikian, ada juga yang membela dengan menilai daging babi yang disandingkan daerah Padang adalah hal yang tidak pantas.

Baca Juga: MEWAH! Begini Ilustrasi Desain Makam Eril, Putra Sulung Ridwan Kamil

“Bener ente bung dagang sah sah aja…tapi menyandingkan Babi dengan identik bahasa Padang (yg orang-orangnya religius) adalah sebuah ketidakpatutan...,” balas @Supriparani78.[]

Diketahui saat ini usaha nasi padang babi tersebut tidak berlangsung lama, lantaran tidak laku dan sudah tidak beroperasi lagi. 

pemilik usaha nasi padang babi bernama Sergio mengaku heran dengan usahanya yang sudah lama tutup namun baru viral baru-baru ini, Sergio mengatakan usahanya sudah lama tutup sejak tahun 2021, dan hanya bertahan 3 bulan beroperasi lantaran sepi peminat. 

"Saya juga kaget (usahanya viral), Sebelum COVID-19 belum. Sebenarnya akhir 2019, awal 2020. Jadi memang 3 bulannya sekitaran di situ. Belum lockdown sepertinya," ujarnya. ***

Editor: M Hilman Fikri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Demo Tolak UU Cipta Kerja Warnai Aksi Bakar Ban

Jumat, 31 Maret 2023 | 19:13 WIB

Terpopuler

X