Menurut Abbas, kombinasi antara kelimanya mungkin bisa melahirkan 3 poros calon.
Salah satu kemungkinannya adalah poros Gerindra-PDIP, Golkar, dan Nasdem-Demokrat. PAN dan PPP bisa menggenapi Golkar. PKS berpeluang menggenapi Nasdem-Demokrat.
Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 26 Gratis, Berikut Tips Anti gagal
Pada poros Gerindra-PDIP, karena Prabowo harus nomor 1 dan Puan Maharani memiliki elektabilitas yang terlalu di bawah, maka Puan mungkin akan menerima menjadi no 2.
Sementara itu, lanjut Abbas, karena elektabilitas Airlangga terlalu lemah, maka kemungkinan akan mencari calon yang paling kompetitif.
Menurut Abbas, Ganjar Pranowo adalah alternatifnya. Terbuka juga kemungkinan Ganjar menjadi nomor 1 dan Airlangga nomor 2.
Baca Juga: Masih Tersedia, Daftar Harga Tiket Kereta Api H-7 Lebaran 2022 Rute Jakarta Purwokerto
Poros Nasdem-Demokrat-PKS dapat mencalonkan Anies Baswedan karena elektabilitasnya cukup baik, sementara Nasdem dan PKS tidak punya kader yang kompetitif.
Abbas memprediksi bahwa AHY bisa diterima sebagai pendamping Anies karena cukup kompetitif dibanding nama-nama tokoh partai yang lain.
Abbas pun menunjukkan simulasi pilihan pada tiga pasangan.
Artikel Terkait
Fahri Hamzah Gebuk Giring PSI Terkait Sindiran untuk Anies Baswedan: Jangan Kabur Kalau Habis Nyerang
Anies Baswedan Pastikan Jakarta International Stadium Gratis untuk Semua Klub Sepak Bola
Kader Pratama Gerindra Lebak Siap Mengusung Prabowo di Pilpres 2024 dan Desmon di Pilgub Banten
Dinilai Mampu Memimpin Indonesia, GPMI Provinsi Banten Deklarasi Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden
Presiden Jokowi Hadiri Pengukuhan KGPAA Mangkunagoro X, Ganjar Pranowo: Saya Siap Dukung
Kapolri Listyo Sigit Prabowo Pastikan Stok Minyak Goreng Curah Aman untuk Wilayah Jakarta Selatan
Survei LPMM: Airlangga Hartarto Unggul dari Prabowo dan Ganjar
Survei SMRC: Ganjar Pranowo 18,1 Persen dan Puan Maharani 0,8 Persen