BANTENRAYA.COM - Di tengah fluktuasi harga di pasar internasional, PT PLN (Persero) memastikan keamanan pasokan batu bara untuk kebutuhan pembangkit-pembangkit PLN di Tanah Air.
Tingginya harga batu bara akibat gejolak politik internasional sempat dikhawatirkan akan kembali mengganggu pasokan batu bara untuk kebutuhan pembangkit-pembangkit yang dioperasikan PLN.
Namun berkat langkah PLN mengubah mekanisme sistem monitoring batu bara dan ditransformasi menjadi berbasis digital, pasokan batu bara kini dalam kondisi aman.
Baca Juga: Puasa Ramadhan 2022 Kapan? Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1443 Hijriah di 2 April 2022
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir telah meminta PLN untuk melakukan transformasi dalam tata kelola energi primer.
"Kebutuhan batu bara untuk pasar domestik sudah aman di tengah situasi internasional yang fluktuatif ditambah adanya perang Rusia-Ukraina,” kata Erick.
“PLN telah mengubah sistem pengadaan batu bara secara digital dan berkoordinasi dengan kami di Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM, sehingga pengadaan batu bara untuk penyediaan listrik kepada masyarakat tetap terjaga," ujarnya.
Baca Juga: Atap Rumah Tukang Ojek di Ciwaduk Ambruk, Pemilik: Bangunan Tua Berumur 70 Tahun
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, sesuai arahan Menteri ESDM dan Menteri BUMN mekanisme pasokan kebutuhan batu bara sudah dibenahi oleh PLN.
Caranya dengan melakukan kontrak jangka panjang dengan monitor kewajiban pemenuhan kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO).
Itu terpantau secara digital dan terintegrasi dengan sistem database di Kementerian ESDM sebagai regulator dalam pertambangan batu bara.
Baca Juga: Link Nonton A Business Proposal Episode 3, Lengkap dengan Sinopsis dan Jadwal Tayang
“Perubahan sistem kontrak berbasis digital yang kami kelola sekarang telah mengantisipasi kondisi fluktuatif harga batu bara di pasar internasional," ungkapnya.
"Sehingga ketersediaan batu bara tetap aman. Rata-rata stok pembangkit sudah di atas 15 hari operasi (HOP),” imbuhnya.
Darmawan menambahkan, kebijakan pemerintah serta dukungan DPR melalui Komisi VI dan Komisi VII yang tetap mematok harga DMO batu bara sebesar USD 70 per metric ton (MT) juga sangat membantu PLN untuk mengamankan pasokan batu bara di tengah lonjakan harga.
Artikel Terkait
Jakarta Elektrik PLN Janjikan Penampilan All Out di Pertandingan Selanjutnya
Didukung Listrik PLN, Petani Muda Ini Bawa Pertanian Bali Kian Modern
Dukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas, PLN Resmikan Layanan Listrik Tanpa Padam di Labuan Bajo
Tingkatkan Keandalan Pasokan Listrik, PLN Terapkan EAM Transmisi di Indonesia Timur
Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Operasikan 104 Unit SPKLU di 38 Kota
Perbaruan Data NIK dan NPWP Pelanggan Kini Bisa Lewat PLN Mobile, Ini Caranya!
Kokoh untuk Konstruksi, PLN Manfaatkan FABA Jadi Batako hingga Jalan Tol
Program TJSL PLN UID Banten Diapresiasi Pemkot Tangerang