BANTENRAYA.COM – Gubernur Banten telah menetapkan masa tanggap darurat Gempa bumi magnitudo 6,7 yang melanda wilayah Banten.
Hingga kini, proses evakuasi dan penyaluran bantuan terus dilakukan terhadap ribuan kepala keluarga yang terdampak.
Namun warga Banten dan Indonesia pada umumnya patut waspada karena gempa akhir pekan lalu tidak sebarapa dibanding potensi bencana ke depan.
Baca Juga: 11 Tahun Pernikahan, Irwansyah Minta Maaf ke Zaskia Sungkar
Dilansir dari hops.id pada Senin 17 Januari 2022, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan ancaman gempa sesungguhnya di sekitar Selat Sunda adalah segmen megathrust Selat Sunda.

Daryono menjelaskan, segmen di pantai selatan tersebut bisa memicu gempa yang dahsyat, magnitudonya bisa mencapai 8,7.
Dikatakan ancaman besar karena kata Daryono, gempa dari segmen megathrust Selat Sunda ini punya potensi gempa dengan magnitudonya besar, gempa besar di segmen itu bisa terjadi kapan saja.
Baca Juga: Nagita Slavina Pakai Baju Simpel Seharga Rp11 Juta, Langsung Ditegur Netizen: yang Murah Banyak
"Ini (gempa besar di megathrust Selat Sunda) dapat terjadi sewaktu-waktu, inilah ancaman yang sesungguhnya, kapan saja dapat terjadi. Karena Selat Sunda ini merupakan salah satu zona seismic gap di Indonesia yang selama ratusan tahun belum terjadi gempa besar," jelas Daryono lewat postingannya di Instagram, Sabtu 15 Januari 2022.
Artikel Terkait
Kondisi Terkini Penyeberangan di Pelabuhan Merak Pasca Gempa Bumi Banten Magnitudo 6,7
Pasca Gempa Banten, Okupansi Hotel di Anyer Tetap Tinggi dan Wisatawan Diimbau Tak Panik
Gubernur Banten Segera Terbitkan Status Daturat Bencana Pasca Gempa Bumi Magnitudo 6,7
BAZNAS Gerak Cepat Bantu Korban Gempa di Banten, Luncurkan Sedekah untuk Bencana
Menko PMK Tinjau Bangunan Sekolah di Pandeglang yang Terdampak Gempa