Survei SMRC: Hanya 26,8 Persen Publik yang menilai Kondisi Politik Nasional Baik

- Selasa, 19 Oktober 2021 | 18:30 WIB
SMRC merilis hasil survei bertajuk Evaluasi Publik Nasional 2 Tahun Kinerja Presiden Jokowi yag digelar secara daring, Selasa 19 Oktober 2021. Dalam hasil survei terdapat temuan jika Hanya 26,8 persen publik yang menilai jika kondisi politik nasional secara umum baik. (Dokumentasi SMRC)
SMRC merilis hasil survei bertajuk Evaluasi Publik Nasional 2 Tahun Kinerja Presiden Jokowi yag digelar secara daring, Selasa 19 Oktober 2021. Dalam hasil survei terdapat temuan jika Hanya 26,8 persen publik yang menilai jika kondisi politik nasional secara umum baik. (Dokumentasi SMRC)

BANTENRAYA.COM - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis jika hanya 26,8 persen publik Indonesia yang menilai kondisi politik nasional sekarang secara umum baik.

Demikian salah satu kesimpulan hasil survei SMRC bertajuk ‘Evaluasi Publik Nasional Dua Tahun Kinerja Presiden Jokowi’ secara online di Jakarta, Selasa 19 Oktober 2021.

Dalam paparannya, SMRC menjelaskan jika survei opini publik ini digelar pada 15-21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung.

Baca Juga: Semarak Hari Listrik Nasional, PLN UID Banten Gelar Lomba Kompetensi Pelayanan Teknik

Sampel sebanyak 1.220 responden dipilih secara acak atau multistage random sampling dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.

Response rate atau responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 981 atau 80 persen.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar plus minus 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling.

Baca Juga: Panjang Mulud di Cilegon ada Meriam Ki Amuk, Menara Banten dan Masjid Kapal Bosok 

Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas mengatakan, bahwa warga yang menilai kondisi politik nasional baik atau sangat baik sekitar 26,8 persen.

Sementara yang menilai buruk atau sangat buruk 24,4 persen, dan ada 37,1 persen yang menilai sedang saja. Masih ada 11,7 persen yang menjawab tidak tahu.

Abbas menjelaskan, bahwa terjadi penurunan persepsi positif masyarakat pada kondisi politik sejak tahun lalu.

“Kondisi politik dinilai memburuk dalam 2 tahun terakhir,” kata Abbas.

Baca Juga: Sapi Limosin Presiden Jokowi Jadi Hadiah di Panjang Mulud Kota Cilegon, Harganya Rp370 Juta

Abbas menjelaskan bahwa dari September 2019 ke September 2021, yang menilai kondisi politik baik atau sangat baik mengalami penurunan yang cukup drastis dari 41 persen menjadi 26,8 persen.

Sebaliknya yang menilai buruk atau sangat buruk naik dari 14,5 persen menjadi 24,4 persen.

Halaman:

Editor: Jermainne Tirta Dewa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X