BANTENRAYA.COM – Suku Baduy di Kabupaten Lebak memerjuangkan agar agama yang dianut warga Baduy yaitu Sunda Wiwitan bisa dicantumkan dalam kolom kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) warga baduy.
Keinginan Suku Baduy mempertahankan Sunda Wiwitan sebagai sebuah kepercayaan bukan tanpa sebab. Sunda Wiwitan bagi Suku Baduy sudah berlangsung lama dan turun temurun.
Lantas apa sebenarnya Sunda Wiwitan itu?
Baca Juga: Lupa Padamkan Tungku Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Massal di Baduy
Mengutip tulisan Ahmad Muttaqien dalam jurnal Al-AdYaN/Vol.VIII, N0.1/Januari-Juni/2013 berjudul ‘Spiritualitas Agama Lokal (Studi Ajaran Sunda Wiwitan aliran Madrais di Cigugur Kuningan Jawabarat) Sunda Wiwitan adalah salah satu agama lokal yang dianut Suku Baduy.
Agama lokal kata Ahmad Muttaqien adalah istilah yang disematkan pada sistemkepercayaan asli nusantara, yaitu agama tradisional yang telah ada sebelum kedatangan agama-agama besar seperti, Hindu, Budha,Islam dan Kristen di bumi Nusantara ini.
Sebelum kedatangan agama ‘resmi’, masuk ke Indonesia di setiap daerah telah ada agama-agama atau kepercayaan asli, seperti Sunda Wiwitan yang dipeluk oleh masyarakat Suku Baduy di Kanekes, Lebak.
Dalam jurnal hasil penelitian Masykur Wahid IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten berjudul Sunda Wiwitan Baduy: Agama Penjaga Alam Lindung di Desa Kanekes Banten, disebutkan bahwa Sunda Wiwitan adalah agama masyarakat Baduy yangmenghormati roh karuhun, nenek moyang.
Baca Juga: Lebak Masuk PPKM Level 3, Kunjungan ke Kawasan Adat Baduy Turut Ditutup
Menurut peneliti, Wiwitan diartikan jati, asal, pokok, pemula, pertama. Sunda Wiwitan dalam Carita Parahiyangan disebut kepercayaan Jati Sunda.
Artikel Terkait
Lupa Padamkan Tungku Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Massal di Baduy
Langkah Indonesia di Uber Cup Terhenti di Tangan Thailand
Indonesia Keok di Uber Cup, Gregoria Mariska Tunjung Minta Maaf
Pernyataan Kakek DJ di Media Sosial, Diungkap Tetangga. Berbeda dengan Kenyataan?
Baim Wong Akhirnya Minta Maaf Langsung ke Kakek Suhud, Warganet Komentari Foto Kakek Pasang Muka Masam
Pandji Pragiwaksono Kasih Bocoran Film Nussa, Seperti Apa?