BANTENRAYA.COM – Bulan September tinggal menghitung jam dan di bulan ini bangsa Indonesia akan teringat pada Gerakan 30 September oleh PKI yang kemudian dikenal dengan G 30S PKI.
Sejarah munculnya PKI di Indonesia cukup panjang dan mewarnai perjuangan fisik Bangsa Indonesia menumpas penjajahan Belanda yang bercokol 350 tahun lamanya.
Berbicara PKI, maka sejarah akan mengarahkan pada nama tokoh politik besar asal Uni Soviet, Josep Stalin diktator de facto Uni Soviet pada era 1930-an.
Baca Juga: Cek Fakta: Pemerintahan Jokowi Melegalkan PKI
Stalin mengusung gagasan-gagasan hasil tafsir Marxisme menurut teori-teori Leninisme, ia turut berjasa membakukan gagasan-gagasan ini menjadi paham Marxisme–Leninisme, sementara kebijakan-kebijakannya sendiri akhirnya dikenal dengan sebutan Stalinisme.
Bagaimana sejarah Joseph Stalin dan kaitannya dengan PKI di Indonesia? Berikut adalah artikel sejarahnya yang diolah Banten Raya dari berbagai sumber dan dari akun YouTube pinter politik TV berjudul 'Ini Yang Terjadi Jika PKI Berkuasa' yang dinggah pada 12 Maret 2021.
Pada pidato pemimpin Komunis Uni Soviet 14 Oktober 1952, Joseph Stalin mengucapkan terimakasih kepada kelompok-kelompok yang telah meberikan dukungan pada kongres partai komunis Soviet.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Keresahan Masyarakat Saat Ini, Takut Mati Karena Covid-19 atau Ekonomi
Sekali lagi, Stalin adalah gambaran citra kekuasaan paling kuat dari komunisme pada sebuah negara.
Apakah model kekuasan tangan besi Stalin akan sama minimal mirip jika komunisme pada akhirnya berkuasa di Indonesia? Narator dalam Yotube ini bertanya.
Lalu bagaimaa kalau PKI mampu memenangkan perebutan kekuasaan di Indonesai dan model kekuasaan negara (Indonesia) jika PKI berkuasa?
Artikel Terkait
Dapat Penyambutan, Amara Latifah Sang Paskibraka Istana Negara Minta Ini ke Walikota Serang
FSPP Bukan Lembaga yang Berhak Terima Hibah, JPU Sebut Kerugian Negara Hibah Ponpes 2018 Total Rp65 Miliar
PMII Kepung Gedung DPRD Pandeglang, Desak Pengembalian Uang Negara Temuan LHP BPK
Harta dan Kekayaan Pejabat Negara Melonjak Saat Pandemi, Ketua MUI Prihatin
Negara Ini Usik Lagi Soal Pelanggaran HAM Papua di Sidang PBB, Begini Jawaban Perwakilan Indonesia