BANTENRAYA.COM - Bank Indonesia atau BI membeberkan alasan mengapa nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing cukup rendah.
Bank Indonesia memberi contoh kenapa 1 dolar Amerika Serikat atau USD tidak bisa dihargai sama dengan Rp1.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono memberikan penjelasannya.
Baca Juga: Baru Empat Jam Dibuka Kembali, Perputaran Uang di CFD Cilegon Capai Miliaran Rupiah
Penjelasan diungkap saat menjadi pembicara dalam acara Capacity Building Wartawan Ekonomi dan Bisnis Banten yang digelar Kantor Perwakilan BI Provinsi Banten di salah satu hotel ternama di Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Jumat, 10 September 2021 malam.
Dikatakam Erwin, saat ini nilai tukar berada pada sekitar Rp14.600 per 1 dolar.
Dipaparkannya, niali tukar mata uang rupiah dipengaruhi oleh berbagai macam kejadian. Salah satunya adalah adanya inflasi atau kenaikan harga-harga.
Baca Juga: Keluar Penjara Pekan Depan, Iman Ariyadi Bisa Mencalonkan Diri di Pemilu 2024
"(Contohnya) kalau kita beli telur hari ini harganya Rp1.000 tapi besok harganya Rp1.500, maka ada kenaikan Rp500 harga satu telur," ujarnya.
Dari ilustrasi tersebut, kata dia, terjadi kenaikan nilai dalam suatu waktu. Inflasi selalu mengurangi nilai rupiah. Inflasi yang bersampak pada nilai tukar tidak terjadi dalam satu bulan melainkan akumulasi dari tahun ke tahun.
Artikel Terkait
BI Banten Siapkan Rp2,7 Triliun untuk Penukaran Uang Baru, Ini Jadwalnya
BI Banten Kembangkan Kain Tenun Produk Ponpes di Lebak
Penarikan Uang Selama Ramadan Tembus Rp2,85 T, BI : Sinyal Positif Pertumbuhan Ekonomi Banten
BI Banten Ungkap 6 Prinsip Penting dalam Pengembangan Ekonomi Pesantren
BI Banten Edarkan Uang Rp56,59 M per Hari Selama PPKM Darurat