BANTENRAYA.COM – Pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) bernama Suseno mengaku ditipu oleh pengurus koperasi Gemah Ripah yang merupakan koperasi pegawai Pemkab Serang.
Suseno mengaku kesulitan untuk mencairkan tabungannya padahal sudah beberapa kali dijanjikan oleh pengurus koperasi Gemah Ripah.
“Koperasi sejatinya adalah Soko guru perekonomian yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Namun lain dengan koperasi pegawai Pemda kabupaten Serang yaitu koperasi Gemah Ripah dan ternyata tujuannya malah menyengsarakan anggotanya,” ujar Suseno, Rabu 21 Desember 2022.
Baca Juga: 862 Supir Angkot di Pandeglang Dapat Bantuan Inflasi BBM
Suseno yang pensiun pada akhir Mei 2020 itu mengaku sudah beberapa kali dijanjikan oleh pengurus koperasi akan dicairkan tabungannya karena keanggotannya terhenti ketika sudah pensiun sebagai PNS.
“Pada bulan Juli 2020 saya ke kantor koperasi Gemah Ripah untuk mengambil uang tabungan berupa simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela,” katanya.
Oleh pengurus koperasi, lanjut Suseno, diminta untuk mengisi permohonan berhenti dan melampirkan surat keputusan (SK) pensiun.
Namun setelah berkas disampaikan ternyata pengambilan uang simpanan baru dapat diambil dua tahun kemudian.
“Saya dijadwalkan mengambil uangan simpanan bulan Juli 2022 tapi begitu saya ke kantornya di Pasar Lama ternyata kantornya tutup,” ungkapnya.
Ia memperoleh informasi uang simpanan belum bisa diambil karena ketua koperasinya pensiun.
“Bulan Agustus saya datang lagi dan ternyata tetap enggak bisa diambil dengan alasan sedang diaudit dulu. Sampai sekarang akhir 2022 belum ada kabar juga, bahkan kantornya sering tutup juga,” paparnya.
Pada akhir November, Suseno mengungkapkan, pihaknya melayangkan surat kepada Bupati Serang Rt Tatu Chasanah yang juga ditembuskan kepada Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa dan Sekda Pemkab Serang Tb Entus Mahmud Sahiri agar membantu pencairan simpanannya.
Baca Juga: Link Pemesanan Tiket Piala AFF 2022, Cek Disini
“Sampai saat ini belum ada tanggapan dan kabar yang menggembirakan. Surat kedua juga sudah saya layangkan tapi tetap belum ada respon, padahal saya sudah menunggu dua tahun,” tuturnya.***



















