BANTENRAYA.COM – Badan Koordinasi Pendidikan Al-Quran dan Keluarga Sakinah Indonesia (BKPAKSI) Kota Cilegon melakukan standardisasi pengajaran Alquran menggunakan metode tilawati.
Hal tersebut direalisasikan BKPAKSI dengan menggelar pendidikan dan pelatihan atau diklat standardisasi bagi guru Alquran dengan menggunakan metode tilawati di Aula Setda Kota Cilegon pada Sabtu dan Minggu, 30 dan 31 Juli 2022.
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta itu, diikuti puluhan guru taman pendidikan Al-Quran (TPQ) di bawah naungan BKPAKSI.
Kemudiam juga diikuti oleh lembaga pendidikan Islam lainnya dengan narasumber dari tim Tilawati Al-Bantani Kota Cilegon.
Direktur Utama BKPAKSI Cilegon Ahmad Syukri mengatakan, diklat standardisasi guru Alquran menggunakan metode tilawati dalam pembelajaran Alquran.
Diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan memudahkan guru dalam mengajarkan Alquran kepada peserta didiknya sehingga bisa menambah semangat peserta didik dalam mempelajari Alquran.
Baca Juga: LINK BELI TIKET Presale Nonton Film Pengabdi Setan 2: Communion, Tayang Mulai 4 Agustus 2022
“Tilawati ini merupakan metode yang sangat menarik, baik bagi para ustadz dan ustadzah dan juga disukai peserta didik,” tuturnya.
“Hal ini yang paling penting, karena kalau peserta didik sudah suka maka akan mudah mempelajari Al-Quran khususnya belajar membaca Alquran bagi anak didik,” ujarnya.
Syukri menjelaskan, kelebihan metode tilawati antara lain lebih praktis dalam penyampaiannya, menggunakan lagu atau nada rost yaitu nada datar, naik, dan turun.
Baca Juga: Nilai Tukar Petani Banten Turun 0,84 Persen, Ini Kata BPS Provinsi Banten
“Tilawati juga disusun dalam bentuk buku/kitab dasar mulai dari jilid 1-6. Menggunakan pendekatan klasikal peraga dan pendekatan baca simak murni secara seimbang sehingga mudah dipahami oleh peserta didik,” katanya.
Ketua Panitia Diklat Standardisasi, Masitoh menambahkan, metode tilawati merupakan bagian dari khasanah keilmuan.
Dengan metode tersebut, semua murid mendapatkan waktu yang sama dalam kegiatan belajar-mengajarnya.
Baca Juga: LINK STREAMING Indonesia VS Singapura di AFF U 16 Boys Championship 2022, 3 Agustus 2022
Jadi antara yang datang duluan dengan yang datang belakangan mendapatkan alokasi waktu sama karena menggunakan metode klasikal efektif.
“Alhamdulillah, dengan tilawati para murid tidak mengalami kebosanan dalam kegiatan belajarnya. Tilawati ini mencoba melakukan pendekatan belajar dengan menggunakan otak kanan,” katanya.
“Sedangkan sebagian metode yang ada di Indonesia menggunakan pendekatan belajar dengan otak kiri. Oleh sebab itu, tilawati disebut metode pembaharuan,” jelasnya.
Baca Juga: WhatsApp Bot Pemkot Cilegon, Cara Mudah Ketahui Informasi Lengkap Seputar Kota Baja
Metode tilawati lahir sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Muzzammil ayat 4 yang menganjurkan membaca Alquran dengan tartil serta Surat Al-Baqarah ayat 121 yang memerintahkan untuk membaca Quran dengan benar atau tilawah.
“Pengalaman yang didapat dari para pengajar Alquran juga menjadi bahan inspirasi dari pembuatan metode ini,” ungkapnya.
“Semangat yang selalu kita usung, bagaimana mengajar Alquran dengan benar, dan murid merasa senang dengan suasana, juga cara belajarnya,” ucapnya.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Lomba 17 Agustus, Dijamin Meriah dan Bikin Tertawa
Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mengapresiasi diklat tersebut dengan menyatakan dukungannya.
“Saya dukung penuh upaya mengembangkan metode-metode pembelajaran Alquran dengan tilawati. Kita perbarui metode pembelajaran yang ada tapi yang lama tetap dimuliakan dan dihormati,” tuturnya.
“Saya ingin pembelajaran Alquran ini dilakukan dengan semakin masif agar kedepannya generasi bangsa ini menjadi semakin baik dengan berpedoman pada Alquran. Menjadi generasi yang Qurani,” katanya.
Baca Juga: Sepiiii… Diresmikan Mendag, Sentra Hasil Bumi dan UMKM di Kabupaten Serang Malah Tak Diminati
Sanuji meyakini, Alquran mampu membawa kehidupan menjadi lebih baik.
“Generasi yang sesat itu bisa dirubah menjadi umat terbaik dengan Alquran. Jadi kalau umat belum menjadi generasi umat yang terbaik maka pionernya adalah para guru ngaji, para pengajar Al-quran yang menjadi aktivisnya, menjadi penggeraknya bahkan untuk merubah yang jahat, yang kriminal menjadi generasi yang lebih baik dengan Alquran,” ujarnya.
Untuk itu, Sanuji berharap, para pengajar Alquran juga dapat meng-upgrade dirinya untuk terus memperdalam mempelajari Alquran.
Baca Juga: Motivasi Pesulap Merah Bongkar Trik Perdukunan, Termasuk Gus Samsudin yang Kini Jadi Heboh
Salah satunya dengan mengikuti diklat dan kegiatan lainnya yang bertujuan mengasah kemampuan dan meningkatkan kompetensi pengajar Alquran.
“Nanti saya ingin, BKPAKSI melakukan kontrol terhadap para guru ngaji untuk melihat apakah mahroj-nya sudah betul, dan lain sebagainya,” ungkapnya.
“Karena pengajar yang baik itu harus benar-benar baik ilmunya. Semoga para guru ngaji di Cilegon mendapat ganjaran pahala yang melimpah dari Allah SWT,” pungkasnya. ***



















