BANTENRAYA.COM – Sebanyak 33.787 orang di Provinsi Banten mengalami gagal tumbuh atau stunting.
Penanganan stunting dilakukan oleh Pemerintah Provinsi atau Pemprov Banten salah satunya melalui peran keluarga.
Di mana, pada Perayaan Hari Keluarga Nasional atau Harganas 2022 tingkat Provinsi Banten tema yang diambil yaitu Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting. Perayaan Harganas 2022 dipusatkan di Kampung Keluarga Berencana atau KB Lingkungan Sumur Wuluh, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Selasa, 12 Juli 2022.
Baca Juga: Viral, Seorang Perempuan Curhat Tak Disentuh Setelah Nikah, Ternyata Suaminya Selingkuh Dengan Pria
Kegiatan tersebut dihadiri Penjabat Gubernur Banten Al-Muktabar, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi Banten Tranggono, Walikota Cilegon Helldy Agustian, Walikota Tangerang Arief Wismansyah, Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan, dan sejumlah perwakilan Forkopimda Provinsi Banten dan Kota Cilegon.
Penjabat Gubernur Banten Al-Muktabar mengatakan, Harganas diharap menjadi momen untuk memegang teguh nilai-nilai kekeluargaan. Basis keluarga sangat penting.
“Dari basis keluarga, kita akan terus mengembangkan semangat kebahagiaan,” kata Al Muktabar.
Baca Juga: Link Nonton Drama Melur untuk Firdaus Episode 26: Akankah Firdaus Menuruti Walid untuk Menikahi Dee?
Hargas, kata Al-Muktabar, memiliki fokus kerangka kerja membangun Provinsi Banten menangani stunting.
“Kami apresiasi walikota dan bupati di Banten yang sudah melakukan penanganan stunting,” ucapnya.
Al-Muktabar mengatakan, Pemprov Banten fokus melaksanakan agenda kerja penanganan stunting dan gizi buruk.
Baca Juga: Inilah Amalan Sunah yang Dapat Dilakukan pada Hari Tasyrik, Salah Satunya Memperbanyak Dzikir
Ada banyak pembiayaan untuk penanganan stunting dan gizi buruk.
“Maknai apa yang kita lakukan ini sebagai ibadah kita,” ucapnya.
Al-Muktabar menambahkan, segala sumber daya akan dikerahkan untuk penanganan stunting. “Hampir semua lini akan mengarah ke sana (penanganan stunting), biaya penangan stunting terakumulasi semua lini, pemerintah provinsi, kabupaten, kota dan instansi vertikal. Kita targetnya turunkan 14 persen stunting,” ucapnya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten Siti Ma’ani Nina mengatakan, kasus stunting di Provinsi Banten hingga saat ini sebanyak 33.787 orang, gizi kurang 2.345 orang dan gizi buruk 563 orang.
“Sebarannya ada delapan kabupaten kota di Banten,” katanya.
Nina menambahkan, penanganan stunting, gizi buruk, dan gizi kurang telah dilakukan oleh Pemprov Banten bekerjasama dengan berbagai pihak seperti pemerintah kabupata atau kota, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan yang lainnya.
“Kita melakukan pemberian makanan langsung, kategori gizi buruk, gizi kurang dan stunting. Ada tiga level penangan stunting oleh kita,” kata Nina.*


















