BANTENRAYA.COM – Konvoi Khilafatul Muslimin di Jakarta Timur menarik perhatian publik.
Khilafatul Muslimin selama ini dikenal sebagai kelompok yang mengkampanyekan sistem pemerintahan khilafah.
Khilafah menurut Khilafatul Muslimin akan berdiri secara alamiah.
Sistem pemerintahan khilafah sendiri menjadi perdebatan di Indonesia karena dianggap mengancam Pancasila.
Hizbut Tahrir Indonesia, organisasi yang getol mengkampanyekan khilafah dibubarkan salah satunya karena perdebatan tersebut.
Siapakah pemimpin Khilafatul Muslimin?
Dari berbagai sumber Banten Raya, pemimpin Khilafatul Muslimin adalah Abdul Qodir Baraja atau Abdul Qodir Hasan Baraja.
Abdul Qodir Baraja pernah menulis buku tentang Gambaran Global Pemerintah Islam.
Buku bersampul merah terbitan RAP tahun 2001 sebanyak 161 halaman itu berisikan bab yang menuliskan tentang Pemerintahan Islam, mulai dari Pemerintah Islam, Menteri Keuangan, Menteri Kehakiman dan Menteri Pendidikan. Ada juga bab dari hukum bai’at dan hubungan internasional.
Densus 88 Polri terus menyelediki kelompok ini. Menurut Densus 88, Abdul Qadir Baraja yang diketahui pemimpin Khilafatul muslimin adalah seorang teroris yang pernah terlibat dalam aksi terorisme.
“Kelompok itu memiliki sejarah panjang keterkaitan dengan berbagai teror dan radikal ya NII, MMI kemudian pemimpinnya sendiri juga pernah terlibat aksi teror langsung ya di beberapa peristiwa di Indonesia,” jelas Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar.
Sementara itu, Abdul Qodir Hasan Baraja, pendiri sekaligus Khalifah Khilafatul Muslimin Pusat mengklaim banyak yang salah paham dengan Khilafatul Muslimin.
“Banyak yang menyangka khilafah itu berbentuk negara. Padahal tidak, nabi kan diutus untuk semua dunia. Tetapi pemerintah masih menyangka khilafah ini mau bentuk negara, padahal tidak,” kata Abdul Qodir Hasan Baraja.
Khilafatul Muslimin, kata dia, tidak pernah berniat untuk membentuk negara bersistem khilafah.
Menurut Abdul Qodir Hasan Baraja, negara Indonesia dengan sistem Pancasila satu-satunya yang mencontoh sunnah nabi.
“Tidak ada negara yang sehebat Indonesia, hanya Indonesia yang mengikuti sunnah nabi, seperti Piagam Madinah. Pendahulu kita membuat negara ini ada perjanjian muslim dan non-muslim untuk menjaga Indonesia serangan dari luar,” bebernya.
Justru, kata Abdul Qodir Hasan Baraja, pihaknya merangkul bukan hanya muslimin tetapi juga non-muslim untuk bergabung ke Khilafatul Muslimin.
Poin itu termasuk juga yang disyiarkan dalam konvoi motor tersebut yang belakangan viral. ***
Artikel ini sebelumnya tayang di disway.id dengan judul Pimpinan Khilafatul Muslimin Beri Penjelasan Lengkap Usai Viral Konvoi di Sejumlah Wilayah

















