BANTENRAYA.COM – Artikel ini berisi teks khutbah Jumat pekan ketiga bulan Syawal, singkat dan penuh makna.
Teks khutbah Jumat yang ada dalam artikel ini mengandung hikmah dan tuntunan agar selalu dapat mendekatkan diri kepada Allah.
Selain itu, teks khutbah Jumat dalam artikel ini sangat berguna bagi para penceramah yang mendapatkah tugas khatib pada hari Jumat, besok.
Baca Juga: Kecelakaan karena Pengaruh Alkohol, Kim Sae ron Minta Maaf dan Mundur dari Drama Trolley
Khutbah Jumat merupakan salah satu rangakain dari ibadah shalat Jumat.
Sebelum menunaikan shalat Jumat terlebih dahulu, kaum muslimin mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh penceramah.
Saking pentingnya khutbah Jumat, Rasulullah saw menganjurkan untuk tidak berbicara atau mengobrol dengan orang yang disampingnya.
Baca Juga: Laskar Pendekar Cilegon Desak PT KP Buka Peluang Kerja dan Usaha Bagi Warga Lokal
Berikut ini teks khutbah Jumat yang singkat dan tetap penuh makna dengan tema Al-Quran Pedoman Kehidupan.
Adapun teks khutbah Jumat tersebut bantenraya.com kutip dari NU Online.
Khutbah 1
اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ الْقُرْاٰنَ فِيْ شَهْرِ رَمَضَانَ اِلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَامِلِ الْاِنْسَانِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْكَرِيْمِ الْمَنَّانِ. وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ وَلَدِ عَدْنَانَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Sebagai umat Islam, kita harus senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt.
Siapa yang hari ini masih sama kadar keimanan dan ketakwaannya dengan hari sebelumnya adalah orang yang merugi.
Baca Juga: Mengenal Cerita Santet Sewu Dino, Disebut Lebih Seram dari Kisah KKN di Desa Penari
Sementara yang beruntung adalah dia yang mampu menjadi lebih baik setiap harinya.
Jamaah Jumat yang berbahagia,
Nabi Muhammad saw mendapatkan mukjizat terbesar. Tidak ada Nabi lain yang mendapatkannya. Mukjizat tersebut adalah Al-Qur’anul Karim.
Baca Juga: ASDP Diminta Evaluasi Kartu Ferizy, Gapasdap Merak: Ganti Saja dengan eToll atau eMoney
Kitab ini diturunkan oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad saw melalui perantara Malaikat Jibril as selama kurang lebih 23 tahun secara berangsur-angsur.
Al-Qur’an mulai turun pada bulan Ramadhan, di saat Nabi Muhammad saw berkhalwat di Gua Hira.
Turunnya Al-Qur’an ini ditujukan sebagai petunjuk bagi manusia sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185 berikut.
Baca Juga: Baru Terbit 18 April 2022, Berikut Aturan dan Syarat Perjalanan Menggunakan Kereta Api
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
Artinya, “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).”
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, disebutkan bahwa Al-Qur’an sebagai petunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat di atas ditujukan bagi para hamba yang beriman, mempercayai atau meyakini kebenaran Al-Qur’an, dan mengikutinya.
Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual pada Perempuan dan Anak di Pandeglang Tinggi
Pun penjelasan (bayyinat) itu juga merupakan dalil atau hujjah yang jelas bagi mereka yang memahaminya sehingga mengetahui mana yang menjadi petunjuk kepada kebaikan, kebatilan, hingga persoalan halal dan haram.
Senada, dalam kitab Al-Kasyfu wal Bayan, juga dijelaskan bahwa petunjuk bagi manusia yang dimaksud adalah petunjuk dari kesesatan, sedangkan penjelasan tersebut dari halal haram dan had-had, serta hukum-hukum.
Baca Juga: Muhasabah Diri Salah Satu Kunci Meningkatkan Keimanan kepada Allah SWT
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Untuk sampai pada tahapan tersebut, tentu kita perlu mempelajari kandungan dalam Al-Qur’an.
Kita harus belajar kepada para ulama yang lebih memahami makna-makna yang terkandung pada setiap ayat Al-Qur’an.
Baca Juga: Disdukcapil Cilegon Buka Pelayanan di Taman Layak Anak, Catat Jadwalnya!
Dari penjelasan ulama itulah, kita bisa mendapatkan pengetahuan, petunjuk yang dimaksud dari Al-Qur’an.
Tanpanya, kita sulit untuk dapat memahami kandungannya, apalagi sampai menerapkan dan mengikuti Al-Qur’an.
Hal senada juga Allah swt firmankan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 2 berikut.
Baca Juga: Cara Ubah Teks Menjadi Suara, Bisa Dengar Cerita Sewu Dino di Tengah Kesibukan
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَۛ فِيْهِۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
Artinya, “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”
Oleh karena itu, khatib mengajak kita semua di sini untuk, mari, jangan merasa cukup dengan sudah membaca Al-Qur’an.
Sebab, kita perlu meningkatkan diri dengan mempelajarinya, tentunya belajar mengaji kepada para ahlinya sehingga membaca Al-Qur’an bukan sekadar melafalkan ayat perayat, tetapi juga menghayati maknanya, menyerap isi kandungannya, dan semoga juga sampai pada pengamalan terhadap ayat-ayatnya.
Baca Juga: Tragis! Akhir Kisah Sewu Dino dari SimpleMan: Korban Kekejaman Santet Menjadi-jadi
Sebab, sebaik-baik di antara kita adalah yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an.
Hal ini sebagaimana disabdakan Nabi Muhammad saw dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan oleh Utsman bin Affan ra.
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاٰنَ وَ عَلَّمَهُ
Artinya, “Sebaik-baik di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari, sebagaimana dikutip Sayyid Muhammad dalam kitab Syaraful Ummatil Muhammadiyah).
Baca Juga: Airlangga: Halal Bihalal Golkar Momen Persiapkan Kemenangan 2024
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah 2
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ.
BACAJUGA:
Baca Juga: Walikota Serang Syafrudin Klaim Tiga Tahun Masa Kepemimpinannya Sudah Dapat Dinikmati
أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ
Sekian informasi terkait teks khutbah Jumat yang singkat dan tetap penuh dengan makna.***
