BANTENRAYA.COM – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik peredaran produk Kinderjoy dari pasar.
Ini guna menghindari penularan bakteri salmonella yang merebak di sejumlah negara.
Bakteri Salmonella ditemukan pada produk cokelat Kinder di Eropa dan Amerika.
Lalu apa itu bakteri Salmonella?
Dikutip Bantenraya.com dari Pikiran-Rakyat.com, Selasa, 12 April 2022 berikut penjelasan bakteri Salmonella, gejala, dan pengobatannya.
Baca Juga: Pemkot Serang Alokasikan THR ASN Rp 22 Miliar
Ciri dan gejala
Mereka yang terkena bakteri Salmonella akan mengalami gejala diare, kram perut, mual, muntah, dan demam.
Gejala yang ditimbulkan bakteri Salmonella bisa semakin parah jika kekebalan tubuh seseorang lemah.
Ciri-ciri gejala klinis akibat penyakit salmonella yaitu demam pada sore atau malam hari disertai sakit kepala, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, dan diare.
Pada penderita penyakit salmonella ciri lainnya seperti lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi dan ujung merah), tremor.
Selain itu pembesara hati (hepatomegali), pembesaran organ limpa (splenomegali), dan nyeri pada perut.
Bakteri Salmonella typhi merupakan bakteri atau sejenis kuman patogen yang menyebabkan demam tifoid.
Demam tifoid itu sendiri adalah penyakit yang dikarenakan adanya bakteremia serta inflamasi yang dapat merusak organ-organ hati dan usus.
Salmonella typhi mempunyai struktural kuman batang negatif yang tidak mempunyai spora dan bergerak dengan flagel peritril.
Sifat bakteri Salmonella typhi adalah intraseluler fakultatif dan anerob fakultatif.
Ukuran genom dari bakteri Salmonella typhi sekitar 4780 kb dengan bentuk siruklar mengandung G (guanin) dan C (sitosin) antara 50-54 persen.
Baca Juga: Berikut Link Daftar Mudik Gratis Kemenhub 2022, Syaratnya Sudah Vaksin Booster
Pencegahan
Pencegahan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella dilakukan dengan memperbaiki sanitasi lingkungan,.
Selain itu menjaga kebersihan, pengendalian limbah, kebersihan toilet, perebusan air minum sampai mendidih, dan lebih waspada pada kehigienisan makanan.
Pengobatan
Pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella dilakukan dengan terapi antibiotika jenis kloramfenikol bagi penderita demam tifoid.
Selain itu obat jenis seftriakson juga bisa digunakan untuk mengobati demam tifoid anak.
Sebelumnya artikel ini sudah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Kenali Bakteri Salmonella Penyebab Demam Tifoid, Ketahui Gejala dan Pencegahannya”. ***

















