BANTENRAYA.COM – Kasus kematian mahasiswa Universitas Udayana (Unud) Timothy Anugerah Saputera memasuki babak baru.
Beberapa waktu lalu nama Timothy Anugerah Putera ramai jadi sorotan warganet di media sosial (medsos) usai tewas pada 15 Oktober 2025 lalu yang meninggal diduga akibat melompat dari lantai 4 Kampus Unud.
Atas kematian Timothy yang diduga mengalami perundungan di Kampus, Polisi justru menyebutkan kematiannya bukan karena menjadi korban bullying.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Laksmi Trisnadewi mengatakan bahwa korban dikenal dengan sosok yang cerdas dan tegas.
BACA JUGA: Seklur Warnasari Layya Afrini Diperiksa BKPSDM Cilegon, Mangkir Kerja 60 Hari Tanpa Alasan
“Jadi rekan-rekan itu segan, malahan. Kalau untuk menjadi korban pembullyan, teman-temannya merasa kemungkinan itu sangat kecil sekali,” katanya dikutip Bantenraya.com dari Instagram @fakta.indo pada Selasa, 21 Oktober 2025.
Tidak hanya itu, Kapolsek Denpasar Selatan juga menambahkan bahwa dari hasil olah tempat kejadian dan rekaman CCTV menunjukkan korban tidak terpeleset.
Ia juga menyampaikan struktur gedung Kampus Udayana tersebut tidak memungkinkan seseorang tergelincir.
Polisi menegaskan proses penyelidikan tetap berlangsung untuk dapat memastikan kronologi kejadian tewasnya Timothy Anugerah di Kampus Udayana.
Namun pernyataan Polisi yang menyatakan tewasnya Timothy Anugerah bukan karena kasus pembullyan justru membuat netizen tidak percaya.
“Tombol gak percaya Polisi,” tulis Instagram @dle*** dalam komentar.
Netizen lain juga memberikan tanggapan agar pihak kepolisian bertanya kepada teman-teman korban di Kampus Udayana.
“Polisi tanya temen-temennya dia, lha wong temen-temennya yang bully,” ungkap Instagram @bond*** dalam komentar.
Netizen berpendapat akan sulit jika kasusnya melawan orang-orang yang berduit.
“Susah kalo lawannya orang berduit,” ucap Instagram @66.* dalam komentar. ***

















