BANTENRAYA.COM — PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) terus mempercepat transformasi layanan berbasis teknologi untuk menjawab kebutuhan mobilitas warga ibu kota.
Salah satu strategi utama yang diandalkan Transjakarta adalah penerapan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), baik dalam sistem operasional maupun layanan pelanggan.
Direktur Sistem Teknologi Informasi dan Pelayanan Transjakarta, Raditya Maulana Rusdi mengatakan, pemanfaatan AI membuka peluang besar untuk meningkatkan efisiensi dan sekaligus mendongkrak jumlah pelanggan.
Baca Juga: Harapan Besar Menteri Agama untuk Banten Soal Toleransi Beragama: Di Sini Lahir Banyak Ulama
“Saat ini, pelanggan harian Transjakarta sudah mencapai angka 1,4 juta. Dengan pemanfaatan AI secara menyeluruh, kami optimistis angka ini akan terus tumbuh secara signifikan,” kata Raditya, dikutip dari laman resmi transjakarta.co.id, Minggu, 13 Juli 2025.
Raditya menjelaskan, salah satu bentuk konkret penerapan AI dapat dilihat melalui aplikasi TJ:Transjakarta yang dirilis pada 4 September 2024.
Aplikasi ini telah diunduh lebih dari satu juta kali dan menyediakan beragam fitur seperti pelacakan armada secara real-time, estimasi waktu kedatangan bus, hingga perencanaan rute perjalanan.
Baca Juga: Triwulan 3 Pemkot Serang Rencanakan Bangun 75 RKB
“Aplikasi ini kami desain dengan pendekatan customer-centric. Artinya, pengalaman pelanggan menjadi prioritas utama dalam pengembangan fitur-fiturnya,” jelasnya.
Selain di sisi pelanggan, teknologi AI juga diterapkan untuk mendukung manajemen operasional Transjakarta. Data historis pergerakan pelanggan dianalisis untuk menyusun penjadwalan otomatis.
Hasil jadwal ini kemudian dikirim langsung ke unit on-board (OBU) di setiap bus.
Baca Juga: Cegah Hipertensi dan Diabetes Sejak Dini, Mahasiswa UNIBA Gelar Penyuluhan Kesehatan
“Dengan penerapan AI, kami tidak lagi bergantung pada intuisi. Semua keputusan berbasis prediksi dan data yang akurat,” ungkapnya.
“Halte kosong dengan bus kosong yang datang akan jadi pemandangan yang semakin langka,” ujar Raditya.
Ia menambahkan, efisiensi ini berdampak langsung pada pengelolaan anggaran publik.
Baca Juga: Final FIFA World Cup 2025 Chelsea vs PSG, Cek Jadwal dan Link Streamingnya
Optimalisasi rute dan frekuensi operasional membantu menekan beban subsidi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemegang saham utama Transjakarta.
“Teknologi AI membuka babak baru dalam pengelolaan transportasi publik yang lebih efisien dan berkelanjutan. Kami yakin, Transjakarta bisa menjadi model digitalisasi sektor publik, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di tingkat regional,” tnadasnya.***


















