BANTENRAYA.com - Nelayan di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa pada tahun ini akan mendapatkan bantuan dua unit kapal ukuran 3 sampai 10 gross tonnage (GT). Selain mendapat bantuan kapal, nelayan juga akan diberi bantuan mesin kapal dan bantuan bahan untuk membuat jaring.
Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana mengatakan, pada tahun ini akan ada pembelian dua unit kapal yang sumber anggarannya berasal dari dana alokasi khusus (DAK) untuk nelayan di Desa Lontar. "Ukuran kapalnya itu 3 sampai 10 GT. Terus ada bantuan mesin kapal juga," ujar Zaldi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 28 Maret 2023.
Ia mengungkapkan, total anggaran untuk bantuan kepada nelayan tersebut senilai Rp9 miliar yang berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). "Penerima bantuannya kelompok usaha bersama bukan nelayan perorangan. Ada bantuan benih ikan juga buat Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan)," katanya.
Baca Juga: Bupati Irna Borong Takzil dan Bersama Forkopimda, Warga: Terimakasih Ibu Irna
Zaldi menutrukan, produksi ikan pada tahun ini baik ikan hasil tangkapan nelayan maupun ikan hasil budidaya sebenyak 500 ton dan pada tahun 2022 transaksi ikan di Kabupaten Serang yang masuk produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Serang mencapai Rp1 triliun.
"Jumlah nelayan tangkap kita ada 11.000 orang dari mulai Pasauran di Kecamatan Cinangka sampai Tenjoayu di Kecamatan Tanara. Sekarang banyak anak muda juga yang menjadi nelayan karena harga ikan cenderung naik sehingga anak-anak muda mau jadi nelayan karena bisnis ikan cukup menjanjikan," tuturnya.
Ia menjelaskan, saat ini yang masih menjadi permasalah di nelayan yaitu banyak bakul yang membeli ikan nelayan dengan harga murah karena pada saat nelayan tidak melaut mereka meminjam uang kepada bakul dengan perjanjian ketika mereka melaut hasilnya harus dijual ke bakul.
Baca Juga: Pembukaan Jalur Frontage Unyur Tunggu Daop 1 dan Direktorat Keselamatan dan Sarana
"Kalau di pertanian ada istilah tengkulak, kalau di nelayan ada istilah bakul. Padahal nelayan lebih senang menjual ke TPI (tempat pelelengan ikan) karena dijual dengan harga lebih tinggi. Misalnya kalau di bakul di jual Rp3.000 per kilogram di TPI bisa Rp10.000 per kilogram," ungkapnya.***
Artikel Terkait
Sumbangan Industri untuk Perbaikan JLS Cilegon Jauh dari Target, Baru Terkumpul Segini
Bus Jamaah Umrah Terbakar di Mekah, Begini Kondisinya Sekarang
Pemkab Pandeglang dan Tanoto Kerjasama Program Rumah Sigap
Sinopsis Preman Pensiun 8 Episode 7: Bubun Ajak Kang Gobang Balik Ke Terminal, Ada Apa?
Bacaan Doa Puasa Ramadhan Hari ke-7, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya