Industri Sebut Sekolah di Cilegon Belum Nyambung dengan Kebutuhan Pabrik, Termasuk Jurusan Tata Boga

- Selasa, 21 Maret 2023 | 15:37 WIB
Suasana pemberian tanggapan dalam acara Musrenbang Kota Cilegon dimana salah satu narasumbernya adalah perwakilan dari industri. (Uri/BantenRaya.Com)
Suasana pemberian tanggapan dalam acara Musrenbang Kota Cilegon dimana salah satu narasumbernya adalah perwakilan dari industri. (Uri/BantenRaya.Com)

BANTENRAYA.COM – Industri menyebut jika Pendidikan dan pelatihan kerap dilakukan Pemerintah Kota Cilegon belum nyambung atau link and match dengan kebutuhan pabrik.

Misalnya, di Kota Cilegon banyak industri petrokimia dengan jumlah tenaga kerja sekitar 190 ribu lebih.

Namun, Pendidikan yang dibangun serta pelatihannya soal tata boga.

Baca Juga: Empat Orang Ditangkap Dalam Penjualan Pertalite Dengan Cara Curang di SPBU Tangerang

Di sisi lain, industri petrokimia yang ada di Kota Cilegon sudah hampir berumur 30 tahun lebih, artinya membutuhkan regenerasi karyawan.

Termasuk juga, akan ada perluasan industri petrokimia yang nantinya pasti membutuhkan sumber daya yang memiliki keahlian di bidang petrokimia dan industri.

Untuk itu, pihak industri mendorong dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang tingkat Kota Cilegon 2024, kedepannya bisa merumuskan sekolah dengan kebutuhan industri.

Baca Juga: Daftar Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Kranggot Kota Cilegon Dua Hari Sebelum Ramadhan 1444 Hijriah

Jika sudah nyambung, maka akan sangat memudahkan penyerapan tenaga kerja di industri Kota Cilegon. Sebab, kedepan aka nada ekspansi sebagai salah satu klaster industri petrokimia terintegrasi di Indonesia, maka dibutuhkan adanya Kawasan ekonomi khusus, sehingga bisa menunjang kegiatan pabrik petrokimia.

Legal External Affairs and Circular Economy Director PT Chandra Asri Edi Rivai menyampaikan, Pendidikan dan kebutuhan industri harus menjadi hal yang mulai direncanakan untuk dibangun pemerintah, sehingga nantinya bisa nyambung dengan kebutuhan industri, teruma Petrokimia yang nantinya akan benar-benar melakukan pengembangan dan perluasan pabrik.

“2023 hingga 2027 ini nantinya akan banyak pengengembangan pabrik. Jadi harus link and mach pendidikannya itu petrokimia, jangan sampai sekolah (pelatihan) tata boga. Kami tentu ini menjadi rumusan bagi pemerintah untuk menyiapkan Pendidikan dan sekolah. Kami pasti akan bantu,” katanya, Selasa 21 Maret 2023.

Edi menegaskan, pabrik industri petrokimia di Kota Cilegon sudah mencapai 30 tahun.

Ini nanti akan butuh peremajaan karyawan, serta juga banyak industri petrokimia yang akan melakukan perluasan pembangunan dan pabrik.

“Ini potensi karena disini sudah hampir 30 tahun pabrik dan butuh regenerasi karyawan. Serta juga ada pembangunan pabrik baru yang potensinya besar bisa menyerap tenaga kerja ratusan ribu tenaga kerja,” ucapnya.

Edi menyatakan, pihaknya berharap juga dukungan infrastruktur dari pemerintah, misalnya sudah mulai akan membuat Kawasan ekonomi khusus, serta juga pembangunan akses logistik.

Sebab, beberapa pabrik petrokimia nantinya juga akan menjadi klaster pabrik obat-obatan.

“Potensi Provinsi Banten dan Kota Cilegon sebagai KEK industri industri petrokimia terintegrasi dan menjadi klaster pabrik obat-obatan. Ini karena ketersediaan bahan baku dan akses pasar di Pulau Jawa dan Sumatera. Artinya ini juga butuh dorongan dari pemerintah,” pungkasnya. ***

Editor: M Hilman Fikri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Demo Tolak UU Cipta Kerja Warnai Aksi Bakar Ban

Jumat, 31 Maret 2023 | 19:13 WIB

Terpopuler

X