7 Perilaku yang Perlu Diperhatikan Jelang Ramadhan 2023, Nomor 1 dan 2 Paling Dianjurkan

BANTENRAYA.COM - Kehadiran bulan Ramadhan 2023 tinggal menghitung hari saja, sehingga umat Islam harus mengetahui 7 perilaku yang perlu diperhatikan menjelang Ramadhan 2023.

Pentingnya mengetahui 7 perilaku yang perlu diperhatikan menjelang Ramadhan 2023, di sini akan dibahas dan dijelaskan lebih lengkap.

Oleh karena itu, kaum muslimin mesti menyimak 7 perilaku yang perlu diperhatikan menjelang Ramadhan 2023 supaya ibadah puasa bisa berjalan dengan baik dan maksimal.

Baca Juga: Link Download Jadwal Imsakiyah Ramadan 2023 Diseluruh Wilayah Indonesia Resmi Kemenag

Sebagaimana diketahui, sampai saat ini pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum sama sekali mengumumkan terkait awal Ramadhan 1444 H.

Namun, Kemenag sudah menyampaikan kepada masyarakat terkait jadwal Sidang Isbat.

Seperti biasa, Sidang Isbat selalu dilaksanakan pada 29 Syaban. Tahun ini 29 Syaban 1444 H bertepatan dengan Rabu 22 Maret 2023.

Baca Juga: Kapan Terawih Pertama Akan Dilaksanakan? Berikut Niat Sholat Terawih dan Witir Secara Lengkap dengan Artinya

Sedangkan Muhammadiyah lebih dahulu telah mengumumkan mengenai awal Ramadhan 1444 H, di mana umat Islam akan memulai puasa pada Kamis 23 Maret 2023.

Sehingga, Ramadhan yang sebentar lagi datang itu harus disambut dengan persiapan yang lebih matang lagi.

Dikutip Bantenraya.com dari NU Online, Imam Zakiyuddin Abdul Azhim Al-Mundziri dalam karyanya At-Targhib wat Tarhib mengingatkan agar kita menjauhi tiga amalan yang dapat menghalangi penerimaan amal ibadah terlebih menjelang Ramadhan.

Baca Juga: Kapan Terawih Pertama Akan Dilaksanakan? Berikut Niat Sholat Terawih dan Witir Secara Lengkap dengan Artinya

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ثَلَاثَةٌ لَا يَقْبَلُ اللهُ مِنْهُمْ صَرْفاً وَلَا عَدْلاً عَاقٌّ، وَمَنَّانٌ، وَمُكَذِّبٌ بِالقَدَر (طبراني).

Artinya, “Dari sahabat Abu Umamah ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Ada tiga orang yang tidak diterima ibadah wajib dan ibadah sunnahnya, yaitu orang yang durhaka kepada orang tua, orang yang mengungkit pemberiannya, dan orang yang mendustakan takdir,’” (HR At-Thabarani). (Al-Mundziri, At-Targhib wat Tarhib, [Beirut, Darul Fikr: 1998 M/1418 H], juz III, halaman 263).