• Kamis, 21 September 2023

Biaya Cuci Darah Mencapai Rp100 Juta Per Tahun, PMI Banten Gandeng Swasta Operasikan Klinik Hemodialisa

- Senin, 6 Maret 2023 | 20:16 WIB
 Ketua PMI Provinsi Banten Rt Tatu Chasanah bersama direksi PT Masa Cipta Husada meninjau interior klinik hemodialisa, Senin 6 Maret 2023.
Ketua PMI Provinsi Banten Rt Tatu Chasanah bersama direksi PT Masa Cipta Husada meninjau interior klinik hemodialisa, Senin 6 Maret 2023.

BANTENRAYA.COM - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten menggandeng perusahaan swasta yakni PT Masa Cipta Husada (MCI) untuk mengoperasikan klinik hemodialisa. Adapun rencana pengoperasian yang berada di halaman Markas PMI Banten di Kecamatan Walantaka, Kota Serang tersebut ditargetkan pada Agustus mendatang.

Ketua PMI Provinsi Banten Rt Tatu Chasanah mengatakan, pihaknya melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) terkait dengan pengoperasian klinik hemodialisa yang dimiliki PMI Provinsi Banten.

"Pengoperasian klinik ini bertujuan untuk membantu masyarakat di Kabupaten Serang dan Kota Serang khususnya dan umumnya di Provinsi Banten. Semoga dengan kehadiran klinik hemodialisas sedikit bisa membantu masyarakat yang membutuhkan cuci darah," ujar Tatu usai penandatanganan di Markas PMI Banten, Senin 6 Maret 2023.

Baca Juga: Bilangnya Mau Nganterin Kerja, Pemuda Pas-Pasan Ini Malah Perkosa Janda Muda Cantik

Ia menjelaskan, saat ini kecenderungan penyakit tidak menular terus meningkat yang disebabkan dari pola hidup seperti diabetes yang berujung pada gagal ginjal dan memubutuhkan cuci darah. "Kita bertanggung jawab membangun gedungnya dan PT Masa Cipta Husada menyiapkan peralatannya," katanya.

Direktur PT Masa Cipta Husada Andreas Japar mengatakan, dengan dilakukannya tanda tangan MoU itu maka pihaknya mulai bekerja keras agar target pengoperasian pada bulan Agustus bisa tercapai. "Mesinnya ada enam. Jadi petugas yang dibutuhkan untuk susternya empat orang, dokternya dua orang, dan yang lainnya sekitar 20 orang," tuturnya.

Ia menjelaskan, semua pelayanan cuci darah di klinik hemodialisas milik PMI Provinsi Banten menggunakan BPJS. "Kenapa pakai BPJS karena setiap pasien di Indonesia secara rata-rata buying powernya lemah. Jadi kalau tidak dibantu pakai BPJS mereka tidak sanggup bayar. Dalam satu tahun setiap orang yang cuci darah perlu biaya Rp100 juta," ungkapnya.

Baca Juga: Di Kabupaten Serang Ada Tempat Layanan Minum Kopi Sambil Plus Plus Aww, Empat Pelayan Akhirnya Diamankan

Andreas mengaku, perusahaannya sudah berpengalaman dalam memberikan pelayanan cuci darah dari Aceh, Danau Toba, hingga Timika, Papua dan telah memiliki 46 kilinik. "Bahkan kami bermimpi di klinik PMI Banten ini seperti Jepang satu klinik bisa 100 mesin. Mesin dari perusahaan kami pakai merek Jepang," katanya.*

Editor: M Hilman Fikri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X