BANTENRAYA.COM – Cerita tukang ojek Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak jelang Lebaran 2025 mengungkapkan rasa pilu.
Meski identik dengan keramaian, namun tukang ojek Stasiun Rangkasbitung itu hingga kurang dari sepekan jelang Lebaran 2025 masih saja sepi orderan.
Di tengah kerumunan orang yang berlalu lalang di Stasiun Rangkasbitung, Ahmad Subadri (53), seorang pengemudi ojek terlihat tengah berusaha membujuk salah satu penumpang yang baru saja turun dari kereta.
“Teh mau ke mana?” tanya Subadri ke seorang gadis cantik yang tengah menyeret sebuah koper berwarna biru dongker.
“Ke depan a, sudah ada yang jemput,” jawab gadis itu kepada Subadri.
Jawaban itu memastikan Subadri gagal mendapatkan calon penumpang tersebut. Tak mau menyerah, Ia kembali mencoba menawarkan lagi ke penumpang lain.
Sejak tahun 2012, Subadri menjalani profesi sebagai tukang ojek di Rangkasbitung. Di mulai dari ojek pangkalan, hingga berani coba-coba bermitra dengan perusahaan ojek online.
Namun saat ini, ia mengaku sedang menonaktifkan aplikasinya dengan harapan, penumpang yang turun dari kereta bisa langsung ia tawarkan jasa ojeknya.
“Kalau aplikasi harus pakai kuota. Saya di stasiun dulu, ngambil offline. Biasanya mau Lebaran kan ramai pemudik,” kata Subadri saat berbincang dengan Bantenraya.com, Senin, 24 Maret 2025.
Harapan Subadri nampaknya tak sesuai dengan kenyataan. Pasalnya, flow penumpang di Stasiun Rangkasbitung masih terlihat normal sepekan jelang lebaran 2025. Sejak pagi hari ini, Subadri mengaku baru mengantar empat orang penumpang.
“Kebanyakan minta antar ke Terminal Mandala. Biasanya memang kebanyakan cuma transit saja,” tuturnya.
Subadri menceritakan bahwa biasanya Stasiun Rangkasbitung selalu mengalami ledakan penumpang di bulan Ramadhan dan akan terus meningkat seiring mendekati lebaran.
Baca Juga: Anak Presiden Ke-1 Hingga Ke-8 Kumpul, Warganet: Belum Tentu Terulang 100 Tahun Kemudian
Namun tahun ini, ia mengaku terkadang pendapatan hariannya hanya cukup untuk membeli bensin untuk kendaraannya.
“Selain corona, kayaknya tahun ini yang paling parah. Dulu dari pertengahan Ramadan saja saya bisa dapat puluhan penumpang dari stasiun,” tuturnya.
“Ini tinggal enam hari lagi tapi masih sepi. Kalau ban bocor, bensin habis, ya sudah pulang gak bawa apa-apa,” keluh Subadri.
Baca Juga: Uang Dibawa Kabur Manajer, Anggota Koperasi BMT Muamaroh Ngaku Tak Bisa Cairkan Dana Rp200 Juta
Kendati begitu, Subadri memastikan bahwa komunitas ojek di Stasiun Rangkasbitung tidak mengganggu penumpang kereta. Pengemudi ojek hanya sekadar menawarkan tanpa adanya paksaan.
“Gak sampai narik-narik penumpang, apalagi angkut paksa barang-barang mereka. Kita menawarkannya baik-baik. Mau Alhamdulillah, kalau tidak berarti belum rizkynya,” tutur dia.
Sementara itu PT KAI menyebut, masa Angkutan Lebaran atau Angleb Tahun 2025 sudah dimulai dari 21 Maret hingga 11 April 2025 mendatang.
Baca Juga: Anti Baper, Walikota Cilegon Robinsar Persilakan Pers Beri Kritik
Hingga Minggu, 23 Maret 2025 kemarin, PT KAI mencatat volume pengguna Commuter Line Merak sebanyak 37.638 orang.
“Secara keseluruhan KAI Commuter mencatat total volume pengguna sebanyak 2.996.869 orang di seluruh wilayah operasional,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus dalam rilis diterima. ***



















