BANTENRAYA.COM – Kasus gizi buruk di Kota Serang sudah tembus mencapai puluhan di sepanjang 2025.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang menyebutkan hingga Maret 2025 tercatat 26 anak menderita gizi buruk.
Kepala Dinkes Kota Serang Ahmad Hasanuddin mengatakan, penderita gizi buruk di Kota Serang hingga Maret 2025 tercatat hampir tiga puluh anak.
“Di Kota Serang ada gizi buruk. Memang sih tidak banyak. Kami hanya 62 se Kota Serang, namun itu juga harus diselesaikan,” ujar Hasanuddin kepada Bantenraya.com, Selasa 1 April 2025.
Menurut dia, pekerjaan rumah (PR) pemerintah daerah bukan hanya stunting. “Jadi kita ini permasalahan nasional bukan hanya stunting saja.
Hasanuddin mengaku pihaknya terus berkomitmen untuk menuntaskan kasus gizi buruk dan stunting.
Salah satu upaya untuk menyelesaikannya adalah dengan pemberian makanan dan pemberian santunan kepada mereka.
“Kemudian apa saja yang sudah dilakukan. Terhadap gizi-gizi buruk itu kami memberikan F 100,” tuturnya.
“Formula yang sudah diuji kualitasnya untuk pemberian anak-anak yang gizi buruk itu. Nanti Kota Serang yang akan mengadakan itu, kemudian diserahkan kepada gizi-gizi buruk itu,” tuturnya.
Penanganan lainnya, kata Hasanuddin, parenting ibu hamil untuk preventifnya, namun ini memang menjadi konsen dan akan kolaborasikan seluruh elemen yang ada untuk mendukung program pengentasan gizi buruk dan stunting baik itu dari CSR.
“Semua elemen akan kita kolaborasikan dengan satu tujuan pengentasan gizi buruk dan stunting.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa mau datang ke sarana kesehatan.
Baca Juga: Ruben Onsu Umumkan Dirinya Sebagai Mualaf, 3 Sosok Ini Disebut Miliki Peran Penting
“Dengan dilakukan pemeriksaan lebih dini, bisa mengantisipasi penyakit lebih dini, sehingga mengurangi risiko kematian,” tandasnya.
Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia mengatakan, Pemkot Serang telah mempersiapkan banyak program untuk menangani gizi buruk dan stunting.
“Banyak program yang akan kita siapkan dan memang ini menjadi konsen Pak Budi dan Pak Agis ke depan untuk bagaimana penanganan gizi buruk dan stunting,” ujarnya. ***



















