BANTENRAYA.COM – Belum meratanya pembangunan di Kota Cilegon disinyalir menjadi penyebab tingginya angka kemiskinan di Kota Cilegon.
Bahkan, angka kemiskinan di Kota Cilegon sangat tinggi berdasarkan Data Terpadu Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) 2025.
Dalam data tersebut ada sebanyak 145.150 keluarga atau 474.496 jiwa di Cilegon yang terdata dalam sensus.
Baca Juga: Wagub Bocorkan 2 Sekda Kabupaten dan Kota yang Bakal Ditarik ke Pemprov Banten
Dimana, untuk kategori Desil I sangat miskin sebanyak 6.126 keluarga atau 19.266 jiwa, Desik II miskin 8.231 keluarga atau 27.356 jiwa.
Sementara itu, Desil III hampir miskin sebanyak 10.021 keluarga 33.084 jiwa, Desil IV rentan miskin sebanyak 11.814 keluarga atau 37.616 jiwa, Desil V pas-pasan 3.338 keluarga atau 42.180 jiwa.
Untuk, Desil 6 sampai 10 menengah ke atas sebanyak 84.259 keluarga atau 291.047 jiwa, belum peringatan atau masuk desil sebanyak 11.332 keluarga atau 23.765 jiwa, Non aktif itu pindah atau mati 29 keluarga atau 181 jiwa.
Anggota DPRD Kota Cilegon Qoidatul Sitta menjelaskan, pihaknya menilai masih tingginya angka kemiskinan di Kota Cilegon membuat banyak pihak prihatin. Adanya kesenjangan pembangunan menjadi salah satu pemicu tingginya angka tersebut.
“Kondisi ini menjadi ironi tersendiri, mengingat Cilegon dikenal sebagai kota industri dan kontribusi PDRB yang cukup besar,” ujarnya.
“Fakta bahwa sebagian besar masyarakat di 2 kecamatan misalnya masih berada pada tingkat kemiskinan ekstrem menunjukkan adanya kesenjangan pemerataan hasil pembangunan, serta belum optimalnya program penanggulangan kemiskinan yg ada,” katanya.
Baca Juga: Heboh Jeff Smith Bintangi Sinetron Asmara Gen Z hingga Trending di X, Intip Karakternya
Sitta menjelaskan, butuh langkah yang jelas dari Pemerintah Kota Cilegon untuk menyelesaikannya.
Bahkan, jika diperlukan program harus jangka panjang dan bisa menyentuh akar permasalahan kemiskinan.
“Saya memandang bahwa pendekatan yang ditempuh pemerintah daerah selama ini masih cenderung bersifat karitatif, seperti pemberian bantuan tunai,” ungkapnya.
Baca Juga: Nonton Drakor My Girlfriend Is The Man Episode 9 Sub Indo Full Movie Beserta dengan Sinopsis
“Kemudian belum sepenuhnya menyentuh akar permasalahan, yaitu rendahnya kesempatan kerja, keterampilan, dan akses terhadap sumber pendapatan yang layak,” jelasnya.
Program yang ada, jelas Sitta, misalnya Jaminan Sosial Cilegon Bermartabat (JSCB) yang hanya menyasar 1.991 orang dari 6.800 warga sangat miskin. Hal itu memperlihatkan adanya kesenjangan jangkauan program yang cukup besar.
“Pemerintah harus segera menyusun peta jalan (roadmap) penanggulangan kemiskinan ekstrem yang terukur, lintas sektor dan berbasis data mutakhir,” pungkasnya ***

















