Oleh: Riswanda PhD
Tagar menarik ‘Future Dosen, Jangan Jadi Dosen Kadaluarsa’ menggelitik disampaikan oleh Rumah Perubahan (2021) di sebuah jejaring sosial.
Membarui kecakapan insan akademis di lingkungan pendidikan tinggi semestinya memang perlu hadir ke dalam sorotan kebijakan yang lebih kritis. Menukil frasa Rumah Perubahan, jangan sampai terjadi ‘skill dan masa depan di masa lalu yang terus dibawa. Sementara, dunia luar sana bergerak dengan skill masa depan yang dibawa ke hari ini’.
Pemikiran ini sebangun dengan cetak tebal ‘Perihal Ketenagakerjaan’ (Sorotan Riswanda 2021, Banten Raya, 15 September). Meskipun, kecermatan memintas era hyper-connected tidak kalah penting. Dialog insan berdaya saing unggul jangan sampai terjebak di pemahaman keinsafan dunia maya.
‘Keterampilan mutakhir justru lebih pada ukuran andal berpikir dibanding hanya sekedar melek digital’. Apa maksud dari kalimat terakhir? Terdapat sedikitnya dua bahasan tersangkut cipta daya saing unggul di ranah perguruan tinggi.
Sorotan kebijakan prima dapat dimulai dari tinjauan perundangan tentang dosen. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen, cukup normatif menjabarkan bidang pekerjaan khusus profesi ini tersisip pelbagai prasyarat yang harus ditempuh untuk menjadi ilmuwan.
Menarik sebetulnya menyelami lebih lanjut penekanan kata ‘ilmuwan’ dan ‘prasyarat’. Lebih lagi jika kita merenungkan kembali makna ‘kemerdekaan belajar’ (Sorotan Riswanda, 2021, Banten Raya, 17 Agustus). Angkat topi untuk Menteri Kemdikbud-Ristek atas gebrakan MBKM melalui Permendikbud 3/ 2020.

Semoga saja regulasi ini ditafsirkan tepat oleh eksekutor kebijakan. Perenungan kritis sederhana, bukankah Professor, semestinya diambil dari kata ‘professional’ — spesialis / pakar / ilmuwan? Ruang prasyarat menggapai profesionalitas akademis tentu tepat berpijak ukuran penilaian cakap akademis, dan bukan condong pada ukuran lengkap administrasi.
Artikel Terkait
Jadi Sorotan Komisi II DPR RI, Politik Uang di Banten Masih Merajalela
Karang Taruna dan HPA Kumpulkan Ormas di Cilegon, Ini Isu yang Jadi Sorotan Utama
Jadi Sorotan, Tes GeNose di Pelabuhan Merak yang Tak Steril?
Gaduh Orang Asing di Indonesia: Sebuah Sorotan Kebijakan
Disparitas Antar Wilayah jadi Sorotan Utama Pemprov Banten